JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) dikabarkan melakukan diskriminasi terhadap salah satu pemain muslim.
Ya, diskriminasi itu muncul ketika FFP mengambil kebijakan bagi pemain yang ingin bergabung membela Timnas Prancis untuk tidak melakukan puasa Ramadan.
Presiden FFF, Philippe Diallo membenarkan terkait kebijakan tersebut. Menurutnya, keputusan itu diambil dalam rangka netralitas.
BACA JUGA:Real Madrid Incar Bek Kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold Susul Jude Bellingham?
BACA JUGA:Prediksi FIFA Matchday Republik Irlandia vs Belgia 24 Maret 2024 Serta Live Streaming
Pihaknya mengaku tidak ingin dengan adanya praktik agama tertentu (berpuasa) dapat mempengaruhi kesepakatan pelatihan yang sudah ada di dalam Timnas Prancis.
"Saya menegaskan kembali bahwa dalam kerangka netralitas inilah pilihan kami berfungsi secara konkret, yang berarti kami tidak mengubah kondisi praktik pilihan kami karena alasan agama," kata Diallo, dikutip dari Sportskeeda.com.
Pemain Muslim Menolak
Kebijakan FFP tersebut lantas mendapat penolakan keras dari beberapa pemain Timnas Prancis, khususnya mereka yang beragama muslim.
Bahkan, salah satu pemain Timnas Prancis U-19, Mahamadou Diawara, meninggalkan kamp pelatihan.
BACA JUGA:Intip Harga Tiket Indonesia All Star vs Dejeon Red Spark, Mulai dari Rp150 Ribu
BACA JUGA:Jadwal dan Hasil Drawing Semifinal Swiss Open 2024, 6 Wakil Indonesia Siap Berjuang!
Diawara adalah pemain muslim yang ikut dipanggil oleh pelatih Bernard Diomede ke skuad Timnas U-19 Prancis.
Ia menolak untuk tidak berpuasa dan lebih memilih meninggalkan skuad muda Les Bleus.
Bukan hanya Diawara, ternyata banyak pemain muda beragama Islam lainnya yang juga tidak nyaman dengan kebijakan yang ada.