Waspada Islamophobia, Inggris Siapkan Dana Anggaran Fantastis untuk Keamanan Masyarakat Muslim

Rabu 13-03-2024,05:12 WIB
Reporter : Nia Audina
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Dalam negeri Inggris James Cleverly mengatakan, anggaran belanja tambahan ini bentuk komitmen pemerintah bahwa sikap anti-Muslim yang meningkat di tengah konflik Palestina-Israel di Gaza tidak ada tempat di Inggris.

"Sikap anti-Muslim sama sekali tidak ada tempat di masyarakat kita. Kami tidak akan membiarkan kejadian di Timur Tengah dimanfaatkan sebagai alasan untuk membenarkan tindakan pelecehan terhadap Muslim Inggris," kata Cleverly dilansir dari Reuters, pada Senin, 11 Maret 2024.

Organisasi pemerhati tindakan anti-Muslim di Inggris, Tell MAMA, mencatat bahwa telah terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap umat Muslim di Inggris mencapai 335% pada bulan lalu, terutama sejak adanya peristiwa serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Tambahan anggaran itu telah diumumkan pemerintah Inggris per hari ini. Ditujukan untuk meningkatkan pengamanan terhadap masyarakat Muslim Inggris yang tengah terancam serangan Islamophobia beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA:

Dana itu akan digunakan untuk melindungi masjid, sekolah agama Islam, dan pusat-pusat komunitas Muslim lainnya. Pemerintah Inggris sendiri mendapat sentimen terjangkit Islamophobia oleh masyarakatnya, karena Perdana Menteri Rishi Sunak dari Partai Konservatif kerap memiliki sentimen negatif terhadap umat Islam.

Namun, pandangan itu dibantah Cleverly sambil menekankan bahwa anggaran tambahan keamanan untuk umat Muslim di Inggris ini adalah bukti kongkrit. 

"Perdana menteri kami telah menjelaskan bahwa pemerintah, kami, berdiri bersama Muslim di Inggris. Itulah mengapa kami berkomitmen melalui pendanaan ini," tegasnya.

Meski demikian, Menteri Komunitas Inggris Michael Gove memberikan pernyataan yang semakin memojokkan umat Islam Inggris, dengan mengatakan bahwa pawai pro-Palestina di London beberapa hari terakhir diorganisir oleh organisasi ekstrimis. 

Muslim jadi target terbesar kejahatan kebencian di Inggris dan Wales. Hampir setengah dari semua korban kejahatan kebencian di Inggris dan Wales antara Maret 2020 hingga Maret 2021 merupakan kelompok Muslim, menurut statistik baru yang dirilis oleh Home Office, Departemen Dalam Negeri badan intelejen Inggris.

Kejahatan ujaran kebencian secara keseluruhan naik 9 persen setelah polisi mencatat 124.091 kasus antara Maret 2020 dan Maret 2021, menurut data terbaru.

Kejahatan kebencian bermotivasi rasial adalah mayoritas dari kasus keseluruhan karena meningkat 12 persen menjadi 85.668 pelanggaran. Jumlah kejahatan kebencian terhadap agama mencapai 6.377, dengan hampir setengahnya menargetkan para Muslim.

BACA JUGA:

“Pada periode Maret 2021 hanya di bawah setengah (45 persen) dari pelanggaran kejahatan rasial agama dilakukan terhadap Muslim (2.703 pelanggaran),” kata pernyataan dari Home Office.

Kelompok kedua yang paling banyak terkena serangan adalah orang-orang Yahudi sebanyak 22 persen. Muslim telah menjadi target peningkatan serangan Islamofobia sejak serangan teror 11 September di Amerika Serikat (AS) dan serangan teror 7 Juli di Inggris.

Kategori :