2. Gunakan motor yang membuat anak nyaman
Pastikan motor yang kalian gunakan bisa memberikan kenyaman bagi anak. Terlebih untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Sehingga anak bisa duduk dengan kondisi yang nyaman dan tidak merasakan lelah sepanjanga perjalanan.
BACA JUGA:Apa Itu Fatherless, Fenomena Baru yang Lagi Menjadi Sorotan di Indonesia
BACA JUGA:10 Cara Mengajarkan Anak untuk Berpuasa Ramadan: Gak Perlu Dipaksa, Cukup Kasih Tauladan yang Baik!
3. Pastikan kesiapan anak
Pastikan anak yang ingin digonceng sudah memiliki umur yang cukup. Untuk berkendara dekat mungkin tidak akan menjadi masalah, namun apabila dengan berkendara yang jauh hal ini bisa dipertimbangkan dahulu.
Terlebih jika hanya berkendara berdua saja dengan kondisi anak yang masih terlalu dini. Ajak istri atau kerabat yang bisa menemani untuk bisa lebih menjaga keselamatannya.
Namun akan lebih baik jika tidak membawa anak yang masih dini untuk berpergian jarak jauh dengan menggunakan motor.
4. Gunakan kelengkapan berkendara
Tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, perlengkapan juga harus digunakan untuk anak yang diboncengi.
Pastikan anak memakai perlengkapan seperti helm, sarung tangan, jaket, dan sepatu. Dengan begitu, bisa mengurangi resiko yang bisa terjadi.
5. Posisi Anak
Masih banyak anak yang dibonceng ditempatkan di depan. Sebenarnya hal ini bisa sangat berbahaya bagi anak. Perlu membiasakan diri untuk membonceng anak di belakang.
Sselain tidak baik bagi anak, hal ini juga bisa menggangu pengendara dalam berkendara.
Pastikan anak yang dibonceng duduk dibelakang dengan posisi yang nyaman dan dekat dengan orang yang didepannya. Hal tersebut bertujuan untuk lebih stabil dan anak menjadi lebih terjaga.