Telah banyak bukti yang menunjukkan peran ayah dalam pola asuh anak memiliki pengaruh yang sangat besar dan positif terhadap keterampilan akademis anak.
Penyebab Fatherless
Ada beberapa situasi yang tidak dapat dihindari sehingga seorang anak terpaksa mengalami fatherless, yaitu:
1. Perceraian
Perceraian orang tua yang paling sering menjadi penyebab kondisi fatherless.
Hal ini menyebabkan anak kehilangan kesempatan berkomunikasi secara langsung dengan sang ayah setealh perceraian.
BACA JUGA:
- Hati-Hati dengan Strict Parents! Inilah Ciri-Ciri dan Dampak Pengasuhan yang Ketat pada Anak
- Gaya Hidup Sehat: Menciptakan Pola Hidup yang Lebih Baik untuk Kesehatan Optimal
Anak akan menimbulkan perasaan kekurangan atau kekosongan sosok ayah dalam hiupnya karena keterbatasan waktu komunikasi dengan ayahnya.
2. Pengasuhan Patrilineal
Pola asuh patrilineal sangat kental di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Indonesia menjadi Fatherless Country.
Pola asuh ini menganggap bahwa peran ayah adalah sebagai pencari nafkah, sehingga tidak perlu dibebani lagi untuk mengasuh anak di rumah.
Bahkan, tak jarang nenenk atau ibu yang tidak memperbolehkan membangunkan ayah saat beristirahat di rumah, padahal anak memerlukan waktu untuk berinteraksi lebih banyak dengan ayahnya.
BACA JUGA:
- Ilmu Parenting ala Rasulullah SAW yang Patut Dicontoh Orang Tua
- Orang Tua Wajib Tahu! 5 Prinsip Pola Asuh untuk Membentuk Karakter Positif pada Anak
3. Ayah Meninggal Dunia
Kondisi ini biasanya membuat anak merasa kesdihan berkepanjangan, timbul rasa sakit dan kehilangan. Namun, sedikit demi sedikit anak harus menerima bahwa ayah tidak akan kembali dan tidak dapat ditunggu kehadirannya.
Kondisi ini jelas berbeda dengan kedua kondisi di atas. Dua kondisi diatas anak akan merasa tidakhadiran ayah padahal ada.