Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia

Rabu 06-03-2024,04:25 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.DISWAY.ID - Bulan Ramadan, yang menjadi bulan istimewa bagi umat Islam, tidak hanya dirayakan dengan penuh kekhidmatan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. 

Setiap negara memiliki persiapan khusus dan tradisi unik dalam menyambut bulan suci ini, menciptakan keberagaman dalam pelaksanaan ibadah puasa.

Sebagai contoh, di India, Rusia, Libanon, Mesir, hingga Turki, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan keunikan tersendiri. Berbeda dengan Indonesia, di mana bulan Ramadan sering diidentikkan dengan takjil dan kolak pisang, setiap negara menunjukkan ciri khas budaya dan tradisi yang mencerminkan warna lokal dalam pelaksanaan ibadah puasanya.

Sebelum memasuki bulan Ramadan, umat Muslim di berbagai belahan dunia melakukan persiapan khusus, termasuk penyesuaian waktu berpuasa dengan kondisi geografis masing-masing wilayah. 

BACA JUGA:

Meskipun esensi ibadah puasa tetap sama, perbedaan ini menciptakan keragaman dalam pelaksanaan ibadah yang diwarnai oleh tradisi lokal dan kebiasaan setiap negara.

Dalam menyambut bulan suci ini, perbedaan waktu berbuka puasa dan sahur, jenis makanan khas yang dihidangkan, dan cara umat Muslim merayakan Idul Fitri juga memberikan warna tersendiri pada setiap budaya.

Oleh karena itu, mengetahui serba serbi puasa di berbagai belahan dunia menjadi suatu kekayaan pengetahuan dan pengalaman yang menarik.

Sehingga, melalui artikel ini, kita dapat merenungkan keberagaman budaya dan tradisi umat Islam di seluruh dunia dalam menyambut bulan Ramadan.

BACA JUGA:

Dengan memahami keunikan serba serbi puasa dari berbagai negara, kita dapat menghargai dan merayakan keberagaman ini sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya umat Islam di dunia.

1. Lebanon

Sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, memperlihatkan keunikan tersendiri dalam pelaksanaan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Midfa Al Iftar, yang mana masyarakat Lebanon mengadopsi cara unik untuk menandakan waktu berbuka puasa.

Dalam tradisi ini, mereka menggunakan meriam atau artileri untuk memberikan tanda kepada umat Muslim bahwa waktu berpuasa telah berakhir dan saatnya untuk memulai berbuka puasa.

Midfa Al Iftar tidak hanya menjadi simbol praktik berpuasa, tetapi juga menciptakan pengalaman unik bagi masyarakat Lebanon. Meriam yang ditembakkan menjadi suatu bentuk perayaan yang menghadirkan kegembiraan dan kebersamaan di antara komunitas Muslim.

Kategori :