Ingatkan Defisit APBN, Bank Dunia Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Rabu 28-02-2024,11:11 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bank Dunia turut memberikan pandangan terkait program makan siang gratis yang kemungkinan akan dijalankan di Indonesia pada 2025 nanti.

Bank Dunia berharap pemerintah Indonesia tetap memperhatikan batas anggaran defisit dalam APBN.

Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyatakan semua rencana presiden terpilih harus dipersiapkan secara matang, termasuk untuk makan siang gratis. Persiapan yang dimaksud, salah satunya terkait mengenai ketersediaan anggaran.

"Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, pada Selasa, 27 Februari 2024.

Sebagai perwakilan Bank Dunia, hingga saat ini Satu Kahkonen masih menunggu rincian lebih lanjut terkait program Makan Siang Gratis dari pemerintah.

BACA JUGA:

Selain itu, dia juga mengingatkan agar program makan siang gratis tidak memperlebar defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan menjaga batas atas defisit di angka 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kami masih menantikan (rincian Program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," jelas Satu.

Adapun rincian dari Program Makan Siang dan Susu Gratis telah didiskusikan dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Program Makan Siang dan Susu Gratis merupakan usulan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam dokumen visi-misinya, paslon tersebut menjelaskan Program Makan Siang Gratis bertujuan mengatasi masalah tengkes (stunting) dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada tahun 2029.

Bahkan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran ini di sorot oleh beberapa media asing seperti media Inggris, Reuters yang menerbitkan berita "Indonesia May Widen Fiscal Deficit to Fund Free School Lunch, Document Shows"

BACA JUGA:

Media Inggris ini menyebutkan, program unggulan Prabowo-Gibran akan berpotensi memperluas defisit anggaran Indonesia. Sebab data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan program tersebut dapat menambah defisit anggaran sebesar 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2025 jika diterapkan. 

Kategori :