Olahan Serat Alam Nanas Mahkota Siak, Nyatanya Bernilai Tinggi Sebagai Seni Kerajinan dan Minuman Berkualitas

Senin 26-02-2024,20:01 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.DISWAY.ID - Dengan tujuan memanfaatkan semua bagian nanas supaya tidak terbuang jadi sampah, kelompok usaha perempuan dari Desa Tanjung Kuras, Kabupaten Siak, Riau, Pinaloka mengubah daun buah tersebut jadi serat alam. 

Hal tersebut kemudian diolah jadi tas tumbler dan aksen kain yang diproduksi secara lokal.

Karenya, serat alam bermaterial daun nanas mahkota Siak belum bisa masuk industri fashion lokal yang sedang berkembang.

 

Benang sebagai produk akhir pengolahan daun nanas mahkota Siak, lebih mudah diterima pasar daripada hanya serat alam.

Maka dari itu, riset dan pengembangan serat alam tersebut masih terus dilakukan.

Nantinya benang dari daun nanas itu rencananya akan mulai diolah dengan dimanfaatkan sebagai material kain tenun lokal.

Nanas mahkota Siak sendiri telah disebut sebagai penyelamat Kabupaten Siak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Buah tersebut ditanam di lahan gambut yang rawan jadi titik api, terutama di musim kemarau.

Tanaman nanas bisa menjaga kelembapan lahan gambut dengan ditanam secara tumpang sari bersam dengan vegetasi lain.

 

Salah satunya karena daun tanaman nanas mencegah penguapan air yang diakibatkan paparan sinar matahari.

Pada awalnya, masyarakat membiarkan lahan-lahan gambut menganggur dan ditumbuhi semak-semak.

Karena akar berserabut dan daun yang tipis, tanaman semak-semak akan dengan cepat terbakar jika ada api.

Peristiwa tersebut menjadi game changer yang membuat anak-anak muda di Kabupaten Siak gotong royong mencegah karhutla kembali terjadi.

Kategori :