JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - KH. Maimoen Zoebair atau akrab disapa mbah Moen, semasa hidup banyak memiliki amalan-amalan khusus yang bisa diamalkan oleh ummat.
Amalan tersebut banyak sekali, yang bisa dibaca, dan diamalkan oleh muslimin-muslimat.
Dengannya mempercepat terkabulnya doa, memperlancar rezeki, memudahkan pekerjaan, mempercepat mendapatkan keturunan dan puncaknya ialah menggapai hidup yang bahagia di dunia maupun di akhirat nanti.
BACA JUGA:KCI Meminta Maaf dan Tutup Eskalator Stasiun Manggarai yang Bikin Banyak Penumpang Jatuh
Memperoleh anak, bagi pasangan suami - istri menjadi hal yang didamba-dambakan. Apalagi bagi mereka yang sulit mendapatkan keturunan.
Melalui amalan-amalan serta bacan zikir dan doa yang dibaca, inshallah atas izin dari yang Maha Kuasa semua hajat dan keinginan pasangan tersebut bisa terkabul.
Kisah amalan Mbah Moen, diceritakan langsung oleh salah seorang pembina Pondok Pesantren Darul Ghuroba Al-Hikmah yang bernama KH. Muhammad Ridlawan Mansyur.
Suatu hari pada tahun 2011, KH. Muhammad Ridlawan Mansyur dalam sebuah kegiatan bertemu dengan Mbah Moen ulama sepuh yang terkenal sebagai salah seorang waliyullah .
Pertemuan itu terjadi saat Mbah Moen tengan berziarah ke Benda di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Kemudian Muhammad Ridlawan Mansyur mengeluhkan dirinya yang belum dikarunia anak padahal sudah dua tahun menikah.
Gus Ridlwan bilang ke Mbah Moen kalau ia masih belum dikaruniai anak. Ia kemudian meminta amalan ke Mbah Moen agar segera dikaruniai anak oleh Allah SWT.
''Lalu saya minta ijazah kepada Mbah Moen, saya bilangnya pakde, karena beliu masih paman saya. Saya minta ijazah minta dia supaya dberi kenikmatan berupa anak karena sampai sekarang belum punya anak, ''kata Gus Ridlawan
BACA JUGA:Jadwal Liga Champions Babak 16 Besar Leg 2 Lengkap dengan Rekap Hasil Leg 1
Lantas ceritanya, Mbah Moen mengatakan mengapa harus khawatir tak punya anak.
''Ridlwan, Imam Nawawi gak punya anak, Imam Thabari gak punya anak, ''ucap Mbah Moen kala itu seperti ditirukan oleh KH Ridlawan Mansyur.