Sudah Habis 2 Mobil, Dede Sunandar Gagal Lolos ke Gedung Senayan

Kamis 22-02-2024,22:12 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Diketahui pelawak Dede Sunandar mencalonkan diri menjadi Caleg DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat. Hal ini pun menyita perhatian publik karena hasil dari pemungutan suara Dede Sunandar dalam Pemilu 2024 sangat rendah.

Komedian Dede Sunandar mencalonkan diri menjadi calon legislatif (caleg) untuk kursi DPRD Jawa Barat Dapil Kota Bekasi 5 dengan partai pengusung Perindo. 

Dalam laman pemilu2024.kpu.go.id pada Kamis, 22 Februari 2024 tepat pukul 16.00, Dede yang maju dari Partai Perindo dengan nomor urut 3, hanya memperoleh 11 suara.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah, di YouTube Bukan Umbar Janji Trans7, Dede mengatakan kalau dirinya rela jual dua mobilnya demi modal maju nyaleg.

BACA JUGA:

"Mobil (sekarang) satu, keluar dua. Udah dua mobil dijual, tinggal satu lagi nih. Jangan (dijual), udeh itu buat kendaraan saya kan kemana-mana. Tapi nggak pernah ada penyesalan. Kalo nggak terpilih nggak apa-apa, kan ada pembelajaran dari situ," ucap Dede.

Satu hal yang menjadi motivasi Dede dalam aksinya mencalonkan diri sebagai wakil rakyat adalah terinspirasi oleh Presiden Joko Widodo. Jika dilihat dari latar belakang ekonominya, Dede sempat bekerja sebagai office boy sebelum akhirnya jadi artis dan komedian.

Setelah merasakan sukses di dunia hiburan, Dede pun pernah mengalami sejumlah cobaan dalam urusan finansial. Namun, kini Dede Sunandar akhirnya mendapat penambahan suara dari masyarakat.

Melihat laman resmi KPU, Dede Sunandar telah mendapat penambahan sebesar 1 suara per Kamis, 22 Februari 2024 pukul 23.00 WIB. Sudah ada 514 dari 1407 TPS yang memasukkan datanya per tanggal tersebut. Artinya, masih ada sekitar 893 yang belum memasukkan datanya.

Jadi, masih ada kemungkinan Dede Sunandar mendapatkan suara tambahan. Tetapi, Dede Sunandar harus berkompetisi dengan nama caleg lain yang juga dalam Dapil serta perolehan suara yang sama, yakni Rentina Sitorus.

Dede memberikan contoh bahwa ketika kampanye, ia pernah mendapati salah satu warga mengeluh sakit dan sulit berobat. Ia kemudian mengaku membantu warga itu dengan uang pribadinya.

BACA JUGA:

"Contoh, saya di Bekasi ada warga yang sakit atau apa, banyak contoh yang kayak begitu," ujar Dede.

"Kalau ada duit pribadi pada saat itu, ya, [saya] bantu. Jangan nunggu duitnya dari mana," lanjutnya.

Sementara itu, hasil suara resmi yang akan ditetapkan oleh KPU adalah penghitungan suara manual yang dilakukan secara bertingkat dari kecamatan, kabupaten/kota, hingga ke nasional.

Kategori :