Menurut Profesor Lee Eun Hee dari Departemen Konsumen di Universitas Inha, Bungaoppang, ubi jalar panggang, dan lainnya memiliki bahwa batas masuk rendah, tingkat keuntungan tinggi, dan sesuai dengan karakter generazi Z yang mencari pengalaman.
Beberapa tahun terakhir isu lingkungan dan perubahan iklim, gaya hidup berkelanjutan, terutama konsumsi makanan berbasis nabati atau vegan tersebar luas di kalangan generasi muda dan gen Z dan menjadi tren untuk diikuti.
Dua seketor utama yang berperan dalam upaya mengurangi emisi gas karbon adalah industri dan sektor pangan.
Implementasi perubahan di sektor pangan dianggap lebih mudah jika dibandingkan dengan industri, contohnya dalam transformasi menu makanan sehari-hari.
Pada Jumat, 26 Januari 2024 di Jakarta, Helga Angelina sebagai CO-founder dan CEO Burgreens dan Green Rebel menjelaskan bahwa untuk menciptakan keberlanjutan, sektor pangan membutuhkan investasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan sektor energi.
Ia menekankan perlu adanya kolaborasi antara sektor industri dan pangan dalam upaya pengurangan emisi.
Cara yang di anggap mudah bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi gas karbon adalah konsuksi makanan yang lebih berkelanjutan.
Saat ini generasi muda, termasuk milenial dan Gen Z, dinilai sudah semaklin terbuka untuk menerima gaya hidup vegan yang merupakan upaya menjalani hidup berkelanjutan.
Pemerintah Korea Selatan sendiri mendukung serius terhadap aksi ini.
Mereka bersedia menyediakan program pelatihan, pendampingan dan akses yang lebih mudah kepada kredit usaha kecil bagi generasi milenial dan Z, yang berkeinginan memulai usaha kaki lima.
Melalui langkah-langkah ini pemerintah Korea Selatan berharap bisa mendorong semakin banyak generasi muda meraih kesuksesan dalam dunia wirausaha terutama bisnis pedagang kaki lima.
Setelah membaca ulasan artikel diatas, masih ragu dan malukah kita memulai bisnis atau usaha dari nol?