TANGERANG, RADARPENA.CO.ID- Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah mengimpor beras jenis medium impor dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan.
Meski stok terbilang aman, namun saat ini salah satu kebutuhan pokok itu harganya melonjak signifikan di pasaran.
"Di wilayah kami beras medium impor yang jenisnya variatif baik dari Thailand, Vietnam, maupun Pakistan. Stok di Tangerang ada 17 ribu ton dan itu cukup untuk lima bulan kedepan," kata Kepala Bulog Subdivre Tangerang, Omar Syarif, Rabu 21 Februari 2024.
BACA JUGA:Minum Air Putih Cara Efektif untuk Diet, Ini Fakta Sesungguhnya
Bahkan, pihaknya berkoordinasi pemerintah daerah seperti Pemkot Tangerang untuk penyaluran beras medium dikenal Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat.
Kegiatan ini dimulai 22 Februari 2024 pada setiap kelurahan.
"Kegiatan penyuran ini inisiatif dari pemerintah daerah setempat agar lebih masif lagi menyalurkan beras SPP itu sampai ke masyarakat. Pj. Wali Kota Tangerang ingin mengelompokkan beras tersebut merata sampai ke keluaran-kelurahan," ucapnya.
BACA JUGA:Ratusan Warga Kota Bekasi Antre Beli Beras Murah, Netizen: Importir Tersenyum
Sementara, Pj. Wali Kota Tangerang, Nurdin mengatakan, hal ini sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan beras di masyarakat.
Alhasil, Pemkot Tangerang bekerja sama dengan Perum Bulog menggelar acara Gelar Pangan Murah (GPM).
"Kegiatan GPM akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 22-24 Februari 2024 secara serentak di 104 kelurahan se-Kota Tangerang. Selain menghadirkan beras dengan harga murah, juga ingin yakinkan pada masyarakat bahwa beras tidak dalam kondisi langka," kata Nurdin.
BACA JUGA:Lagi! Harga Beras Premium di Pasar Tradisional Naik Rp10 Ribu per Karung
Ia menambahkan, dalam kegiatan GPM, sebanyak 208 ton beras medium SPHP yamg berasal dari gudang Bulog.
"Masing-masing kelurahan akan menerima sebanyak dua ton beras SPHP," ujarnya.
Diketahui, warga dan pedagang Tangerang menjerit atau mengeluh akibat merasakan harga beras berbagai jenis melejit, mengalami kenaikan tinggi.