''Di sini jujur kami senang bisa didatangi para jurnalis untuk membantu kami, terutama dari segi pengurusan sertifikat mutu, untuk masuk ke Pasar internasional, ''jelas Supratman di depan awak media.
Ia mengaku berterima kasih kepada BI, karena sentuhan mereka,baik penyediaan pasar e-commerce, sampai ke pemanfaatan media sosial berhasil mendongkrak omzet naik 50 persen.
Kini pelanggan Supratman bukan saja datang dari cara pembelian konvensional, namun dunia digital dan website telah dirambahnya.
Setelah mengunjungi UMKM Gula Semut Sari Aren, perjalanan meninjau langsung UMKM binaan BI dilanjutkan ke desa Suku 4 Menanti di Kecamatan Sindang Dataran Curup Rejang Lebong.
"Di lokasi ini, kami menjumpai Supriadi dan para petani kopi yang sukses memproduksi Lestari Kopi. Sama seperti Supratman, diapun sudah berorientasi ekspor".
Supriadi memproduksi kopi serta membuatnya dalam dua kemasan.Kemasan pertama 100 gram dan kemasan kedua 250 gram.
Setiap hari ratusan pcs berhasil dijualnya baik melalui pemesanan kawasan sekitar atau melalui media digital.
Bahkan Supriadi agak kewalahan untuk memenuhi keinginan pembeli dari luar negeri yang tahap pertama sudah menginginkan memesan 25 ton kopi dari usahanya.
Sebelum jadi eksportir, supriadi mengaku menjajakan secara keliling kopi bubuk buatannya dari desa-desa. Saat itu Supriadi sempat dicandai masyarakat desanya.
''Mas koq jualan kopi di tempat yang memang penghasil kopi, ''kenang Supriadi, seolah -olah untuk menguji kesabarannya.