Pada tahun pelajaran 2015-2016, di SMA Binus School Simprug, Jakarta Selatan, biaya pangkal mencapai Rp 105.000.000 yang harus dibayarkan sekali saat masuk.
Sementara itu, Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di SMA Binus School Simprug sebesar Rp 8.700.000 per bulan.
Biaya ini mencakup semua kebutuhan sekolah dan akses ke fasilitas sekolah, internet, buku pelajaran, buku tulis, buku harian, dan folder siswa, tetapi tidak termasuk program kurikuler, seragam, alat tulis dan makanan, karya seni dan kerajinan, serta kalkulator grafis atau komputer notebook.
BACA JUGA:Banyak Tawaran Pasca Pilpres 2024, Ridwan Kamil Lebih Pilih Posisi Ini Ketimbang Jadi Menteri?
Kasus Dugaan Bullying dan Penganiayaan
Pihak sekolahan Binus Serpong sebut tidak akan mentolerir adanya dugaan bullying dan penganiayaan yang terjadi lingkungannya.
Coorporate PR Binus University, Haris Suhendra mengatakan pihaknya akan menindak tegas para terduga pelaku.
"Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun," katanya kepada awak media, Senin 19 Februari 2024.
Pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat," tegasnya.
Pihaknya mengimbau agar berbagai pihak tidak berspekulasi atas kasus yang terjadi.
"Mari bersama hindari spekulasi atas pemberitaan yang beredar dan terima kasih atas komentar yang bijaksana," ujarnya.
Sementara, polisi selidiki kasus dugaan kekerasan dan bullying di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan.
Kasi Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi mengatakan pihaknya telah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).
"LP sudah masuk ke Unit PPA Polres Tangsel, sudah di lakukan cek TKP dan sekarang msh dilakukan penyelidikan oleh penyidik unit PPA Polres Tangsel," ucapnya.
"Masih dilakuakan pemeriksaan oleh penyidik," ujarnya.