JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam upaya menegakkan integritas dan kejujuran dalam proses pemilihan umum (pemilu), pihak TPN menyatakan keterbukaannya kepada Timnas Amin untuk berkoordinasi dan melakukan kolaborasi terkait indikasi kecurangan.
Meskipun kedua pasangan calon (paslon) itu sedang bersaing dalam kontes politik. Tetapi mereka sama-sama dirugikan.
"Sama sama ingin menegakkan pemilihan umum yang jujur dan adil, sama-sama paslon yang merasa dirugikan dalam proses pemilu ini," kata Todung saat menjawab pertanyaan dari awak media di Media Centre Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara No.19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat 16 Februari 2024.
BACA JUGA:Gibran Ingin Sowan ke Capres-Cawapres 01 dan 02, Begini Sikap PKB?
Kendati demikian, Pria asal Sumatera Utara itu belum bisa memutuskan hal tersebut. Namun, wacana itu terbuka untuk dilakukan proses lebih lanjut.
"Kalau misalnya kita harus berkoordinasi menyatukan sikap mengenai hal ini itu ya tidak salah dan bisa menjadi semacam simbol yang signifikan," tuturnya.
Menurutnya, komitmen itu ada pada kita semua. Dan sangat penting untuk rakyat. Sebab, semua pasti bersatu dalam tekad untuk pemilihan yang jujur dan adil.
BACA JUGA:Pj Walikota Bandung: Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Adalah Pahlawan Demokrasi
"Ya karena of the day apa yang kita inginkan adalah pemilihan umum yang jujur dan adil, pemilihan umum yang punya integritas, pemilihan umum yang betul-betul menegakkan hukum, dan etika," tukasnya.
#caption foto: Tim TPN Ganjar-Mahfud sedang memaparkan penjelasan tentang adanya indikasi kecurangan di Aplikasi Sirekap. Jumat, 16 Februari 2024.