BACA JUGA:Mengenal Sejarah Suku Kurdi dari Daratan Mesopotamia: Hingga Kini Tak Memiliki Negara!
3. Suku Nias
Pada urutan beriukutnya adalah Suku Nias. Suku Nias adalah suku bangsa atau kelompok masyarakat yang mendiami pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara. Gugusan pulau- pulau yang membujur di lepas pantai barat Sumatra yang berbatas Samudra Hindia. Kurang lebih hanya lima pulau besar yang dihuni; Pulau Nias, Tanah Bala, Tanah Masa, Pulau Tello, dan Pulau Pini.
Suku Nias dikenal dengan budaya perangnya. Suku ini sering dijuluki sebagai Bangsa Sparta asli Indonesia, sebab pada zaman penjajahan kawasan Pulau Nias sangat susah ditaklukkan oleh Belanda.
4. Suku Osing
Suku selanjutnya berasal dari Banyuwangi, Banyuwangi terkenal dengan hal-hal mistisnya. Suku Osing atau biasa diucapkan Jawa Osing adalah penduduk asli Banyuwangi atau juga disebut sebagai Laros (akronim daripada Lare Osing) atau Wong Blambangan merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.
Selain dikenal dengan hal mistis, Banyuwangi memiliki suku yang paling di takuti tak hanya dalam negeri namun orang luar negeri juga yaitu Suku Osing.
Pada tahun 1998 silam, terdapat tragedi yang menewaskan ratusan manusia di mana mereka dibunuh dengan cara di penggal dan kemudian di arak keliling kota. tragedi tersebut dinamakan tragedi santet Banyuwangi.
5. Suku Asmat
Suku keempat yang paling terkuat dan ditakuti adalah suku yang berasal dari Papua yaitu Suku Asmat.
Suku Asmat percaya mereka berasal dari keturunan Dewa Fumeripitsy.
Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Papua. Hal yang membuat suku ini lebih terkenal adalah hasil ukiran kayunya yang dianggap sangat unik. Suku Asmat juga terkenal dengan tarian Tobe yang khas. Suku Dani menjadi salah satu suku paling populer di Papua
Konon, katanya jangan sampai membuat Suku Asmat marah jika tidak kalian akan kena karmanya. Jika mereka marah, kalian bisa tiba-tiba sakit, miskin, atau lainya hal-hal yang tak terduga.
BACA JUGA:Kue Jentik Manis, Warisan Asli Suku Betawi, Tak Lekang Dimakan Zaman
6. Suku Toraja