Pada tahun 1943 aula ini diduduki oleh tentara Jepang.
Hingga karena perjuangan seorang warga, gedung KSB ini dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Gereja.
Pada tanggal 24 Januari 1947, KSB diresmikan penggunaannya sebagai Biara Novisiat Karmel.
Sekitar tahun 1969, nama Katholike Sociale Bond diubah menjadi Krida Sasana Budaya dengan singkatan yang sama yaitu KSB oleh Romo A. Hardo Widagdo, O.Carm yang pada saat itu menjabat sebagai Romo Paroki.
Pada 18 Februari 1923, Congregatio de Propaganda Fide di Roma menawarkan kepada Ordo Karmel Belanda untuk mengambil alih misi Jesuit di Jawa Timur.
Rm. Peter Elias Magennis (Jendral Ordo) dan Rm. Cyprianus Verbeek (Romo Provinsial) menerima tawaran itu.
Kemudian 3 orang Karmelit dari Belanda dikirim ke Malang. Mereka adalah Rm. Clemens Van der Pas, Rm. Pascalis Breukel dan Rm. Linus Henckens.
Mereka tiba di Malang pada 6 Juli 1923 dan menerima Malang sebagai misi mereka dari Jesuit.
Sekarang gereja dan paroki Hati Kudus Yesus Malang berada di Keuskupan Malang dan pengelolaannya diserahkan kepada para romo Ordo Karmel (O.Carm)
Berlokasi di Jl. MGR Sugiyopranoto No. 2, Kiduldalem Malang.
Tak jarang cukup banyak turis asing yang berkunjung ke Gereja ini baik untuk beribadah maupun touring rohani.
Kebetulan juga lokasinya cukup dekat dengan Hotel Tugu Malang.