JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan tindakan walkout ketika perwakilan Israel menyampaikan pernyataannya di markas besar PBB pada Selasa, 23 Januari 2024, waktu setempat.
Walkout ini terjadi ketika Dubes Israel untuk PBB, Gilad Eran, memberikan pidato dalam sebuah debat terbuka.
"Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat Watap (wakil tetap) Israel menyampaikan statement-nya," ujar juru bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pernyataannya.
Dalam debat terbuka tersebut, Retno menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menolak pendirian negara Palestina.
"Saya sampaikan, tanggal 18 Januari lalu Perdana Menteri Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri," ucap Retno.
Menurut Retno, pernyataan Netanyahu tidak dapat diterima, karena menunjukkan niat zionis Israel untuk menghapus etnis Palestina dari muka bumi.
"Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengonfirmasi tujuan Israel sesungguhnya — yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia," tambahnya.
Retno kemudian mempertanyakan kembali fungsi DK PBB, yang seharusnya menjalankan mandatnya sebagai penjaga perdamaian dan keamanan di muka bumi, tetapi justru tidak mengambil tindakan apapun.
"Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?" tanya Retno.
"Dalam pernyataan di DK PBB tadi saya ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan BUKAN untuk mentoleransi perang apalagi genosida," pungkasnya
BACA JUGA:Gak Perlu ke Eropa, Ini 5 Daerah Bersalju di Indonesia, Mana Saja?
Israel tolak pembentukan negara Palestina
Israel menolak gagasan pembentukan negara Palestina yang diusulkan negara-negara Arab di Forum Ekonomi Global Davos.