Sriwijaya, sebagai kerajaan maritim di Nusantara, tidak hanya memainkan peran penting dalam perdagangan regional, tetapi juga memiliki dampak selama masa penaklukan Kamboja.
Menurut catatan sejarah, kekuasaan Sriwijaya di Kamboja diakui melalui penulisan seorang pendeta bernama I Tzing yang mengunjungi kerajaan tersebut.
Sriwijaya memanfaatkan wilayah kekuasaannya yang luas dan strategis untuk menjalankan perdagangan yang makmur.
Kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, dan kapulaga adalah beberapa hasil alam dan sumber ekonomi yang dijual oleh Sriwijaya, memperkaya kerajaan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam jaringan perdagangan maritim pada masa itu.
6. Brunei Darussalam
Wilayah Brunei Darussalam memiliki sejarah panjang yang melibatkan pengaruh berbagai kerajaan di Nusantara. Pada masa lalu, kerajaan Sriwijaya pernah menguasai Brunei.
Beberapa pemukiman di Teluk Brunei disebut sebagai Vijayanegara, seperti yang dilaporkan oleh laman Indonesia.go.id.
BACA JUGA:
- Prabowo Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke-77 untuk Megawati: Panjang Umur, Sehat Selalu!
- Intip Harta Kekayaan Tom Lembong, Eks Menteri Jokowi yang Kini Jadi Timses AMIN
Selain itu, Brunei juga dicatat dalam kitab Negarakretagama yang ditulis oleh kerajaan Majapahit pada tahun 1365.
Wilayah yang disebut Buruneng ini kemudian dikuasai oleh Majapahit setelah ambisi Patih Gadjah Mada dalam melaksanakan Sumpah Palapa.
Sejarah ini mencerminkan kompleksitas hubungan antar-kerajaan di wilayah tersebut dan kontribusi Brunei dalam konteks sejarah Nusantara.