JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Cawapres nomor urut 3 tersebut blak-blakan soal rencananya mengundurkan diri saat ditanya seorang warga di Semarang dalam acara 'Tabrak Prof!' pada Selasa, 23 Januari 2024.
Menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) dengan rasa hormatnya kepada Presiden Joko Widodo akan mencari momen yang pas untuk pengunduran dirinya.
Mahfud mengaku masih menunggu waktu yang tepat untuk mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam tapi akan tetap berkomitmen tidak menyalahgunakan kekuasaan atas jabatan tersebut.
"Menunggu timing, iya (tidak akan menyalahgunakan kekuasaan), dan penuh dengan rasa hormat kepada Presiden Pak Jokowi, jadi tidak akan menyinggung siapa-siapa," kata Mahfud dalam acara Tabrak Prof! Semarang, Selasa 23 Januari 2024, dikutip melalui akun YouTubue miliknya.
BACA JUGA:
- Paslon Nomor Urut 1 dan 3 Berpeluang Koalisi, Timnas AMIN: Banyak Kecocokan
- Tegas! X Diduga Promosikan Judi Online, Kominfo Ancam Elon Musk!
- Gempa Dahsyat 7 SR Guncang Tiongkok, KBRI: 'Tidak Ada WNI yang Jadi Korban'
Mahfud mengatakan, ia harus tetap menghormati Jokowi karena 4,5 tahun yang lalu ia mendapatkan amanah dari Jokowi untuk menjadi menko polhukam.
Mahfud juga mengaku sudah sepakat dengan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo untuk mundur dari jabatan menko polhukam pada momentum yang tepat.
Ia menyebutkan ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memutuskan waktu yang tepat tersebut antara lain, masalah transisi serta strategi politik dari partai politik pengusung.
"Kalau saudara semua cermat, pada saat penutupan debat, saya kan membacakan sebuah pernyataan, saya berterima kasih ke Pak Jokowi yang telah mengangkat saya empat setengah tahun lalu sebagai menko polhukam," jelas Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud juga mengatakan telah meminta kepada Pemda yang ia kenal untuk tidak menjemput atau melayaninya jika datang ke daerah-daerah.
"Saya tidak mau menggunakan jabatan saya untuk menggunakan fasilitas pemerintahan. Maksud saya agar ditiru oleh yang lain, kalau menjadi capres atau cawapres jangan mau dijemput pejabat Pemda. Jangan mau diantar atau didampingi. Hanya minta pengamanan saja pada Polri," ia menjelaskan.
BACA JUGA:
- Buntut Siswa Tertabrak, Pemprov DKI Larang Guru Bawa Mobil ke Sekolah
- Prabowo ke Emil Dardak: Banyak Pemimpin Muda Muncul yang Penting Cinta Rakyat Indonesia!
- Hanya Soal Sepele Terbakar Cemburu, Argiyan Arbirama Tega Bunuh Kekasih Sendiri
Menutup pernyataannya, Mahfud mengatakan, "saya kira percontohan saya tinggal menunggu momentum karena ada tugas negara yang harus saya jaga dalam rangka transisi."
"Saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan. Dan berdasar ketulusan itu pula saya akan meneruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo," kata Mahfud.
"Karena itu mari kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai pengadilan rakyat, pilihlah pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan tidak juga menyebut fasilitas negara itu sebagai pemberian personal, karena itu adalah milik negara," pungkas Mahfud.