JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Imunisasi Polio sangat penting diberikan bagi bayi dan anak dalam masa tumbuh kembang.
Bayi dan anak yang mendapatkan imunisasi folio akan terhindar dari penyakit folio yang dapat membuat si anak lumpuh, bahkan bisa berujung kepada kematian atau meninggal dunia (MD).
Pemberian imunasasi folio kepada bayi atau anak tidak boleh terlupakan oleh orang tua. Kedua orang tua harus menghafal berbagai macam pemberian imunasasi diantaranya imunisasi polio sejak pertama kali anak tersebut lahir.
lantas kapan waktu yang seharusnya diberikan imunisasi kepada bayi dan dimana imunisasi folio bisa diperoleh?
BACA JUGA:Resmi! Jadwal Cuti Bersama ASN di 2024, Total Ada 10 Hari
Puskesmas-puskemas terdekat di wilayah anda tinggal akan siap membantu memberikan imunisasi polio kepada buah hati anda.
Sangat penting diketahui, oleh kedua orang tua yang namanya virus tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dicegah saja, termasuk penyakit Polio. Cara pencegahan polio dengan memberikan imunisasi Polio sejak masa usia bayi
Imunisasi polio, sendiri sudah tersebar di seluruh Indonesia baik dalam bentuk tetes (OP) dan suntik (IPV).
Imunisasi polio tetes (OPV) diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia bayi, 1, 2 , 3 dan 4 bulan. Sedangkan Imunisasi suntik (IPV) diberikan 1 kali pada usia bayi 4 bulan.
Sangat penting diketaui oleh orang tua, jika pada usia tersebut bayi belum mendapatkan imunisasi polio secara lengkap, segeralah kunjungi dokter Spesialis Anak untuk mendapatkan imunisasi lengkap
BACA JUGA:Prabowo Ungkap soal Tanah 340 Ribu Hektare sebagai Milik Negara
Berikut ini Contoh kasus bayi yang tak diberi imunisasi polio adalah, satu tahun pertama si bayi keadaannya normal.
Namun tiba-tiba si bayi terjatuh karena satu kakinya tak mampu menopang berat badan. Alhasil kaki si bayi tumbuh tidak normal, alias mengecil dari ukuran yang seharusnya. keadaan ini bisa membuat anak cacat.
Penyebab folio ditularkan oleh virus, yang sifatnya sangat menular dan cukup ganas. Penyebaran virus polio terjadi melalui fekal-oral, yaitu kotoran dari tinja yang terkontaminasi melalui air atau makanan yang di konsumsi.
Selanjutnya virus tersebut berkembang biak di organ pencernaan seperti usus. bahkan virus polio bisa ditularkan saat batuk atau bersin.