Keunikannya terletak pada fakta bahwa Uni Soviet hanya memberikan kapal sekuat ini kepada Indonesia, menandakan hubungan khusus antara kedua negara.
Pada era Soekarno, Indonesia tidak hanya memiliki KRI Irian, tetapi juga mengoleksi banyak pesawat tempur terbaik.
Militer Angkatan Udara Indonesia menjadi salah satu yang paling mematikan di dunia, diperkuat dengan 100 pesawat super canggih buatan Uni Soviet dan pesawat pengeboman yang sangat mematikan.
Namun, dengan berakhirnya masa kepresidenan Soekarno, pesawat-pesawat tersebut harus dimuseumkan.
Meskipun begitu, warisan kekuatan militer tersebut tetap menjadi bagian penting dari sejarah pertahanan Indonesia, menandai periode ketika negara ini memiliki kekuatan militer yang mengesankan.
Dalam arena militer, Indonesia tidak hanya unggul dalam pesawat tempur, tetapi juga menonjol dengan kapal selamnya yang mematikan.
BACA JUGA:
- Belum Tahan Tersangka Korupsi APD Covid-19 Kemenkes, KPK Masih Hitung Kerugian Negara
- Lengkap! Ini Syarat dan Cara Daftar SIPSS Polri 2024, Terbuka untuk D4, S1 dan S2
Era kepemimpinan Soekarno menyaksikan Indonesia memiliki 12 kapal selam kelas atas, sebuah kekuatan yang jarang dimiliki oleh banyak negara pada masa itu.
Tidak hanya kapal selam, keberanian militer Indonesia termanifestasi dalam helikopter kelas berat.
Helikopter ini mampu menangani tugas-tugas ekstrim, termasuk mengangkut logistik, kendaraan tempur, hingga satu kompi pasukan.
Keunggulannya meliputi kemampuan manuver stabil dan operasionalitas bahkan dalam cuaca ekstrem.
Keberhasilan militer Indonesia tidak hanya tercermin dalam alat utamanya yang canggih, tetapi juga dalam reputasi menakutkan yang telah dibangunnya.
Kombinasi KRI Irian (kapal perang), kapal selam, pesawat tempur, dan helikopter kelas berat menjadikan Indonesia sebagai kekuatan militer yang terbaik, menarik perhatian, dan rasa hormat dari negara-negara lain.