JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian diabetes pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia meningkat hingga lebih dari 1000 kasus dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel-sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Berdasarkan penyebabnya, penyakit diabetes pada anak secara umum terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:
BACA JUGA:
- Ini Olahraga yang Baik Atasi Gula Darah Tinggi, Harus Dipraktekan!
- 6 Minuman Penurun Kolesterol Jahat, Bantu Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah tipe diabetes yang yang lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun diabetes tipe 1 juga terkadang bisa menyerang bayi, balita, dan orang dewasa.
Diabetes tipe 1 terjadi akibat kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri, sehingga fungsi pankreas menjadi terganggu.
Akibatnya, anak yang menderita diabetes tipe 1 hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tidak menghasilkan hormon insulin sama sekali. Kondisi ini bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat dan lama kelaamaan merusak organ serta jaringan tubuh.
Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada anak belum diketahui. Namun, seorang anak bisa rentan terkena diabetes tipe1 apabila ia memiliki faktor risiko berikut:
- Genetik atau keturunan, misalnya memiliki riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga.
- Riwayat infeksi virus.
- Pola makan kurang sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, misalnya permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering.
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.
Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah anak dapat meningkat.
Diabetes tipe 2 biasanya rentan terjadi pada anak berusia berusia di atas 10 tahun atau pada usia remaja.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat anak rentan terkena diabetes tipe 2, yaitu:
- Memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat penyakit diabetes.
- Berat badan berlebih atau obesitas pada anak.
- Kebiasaan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak.
- Kurang aktif bergerak atau jarang olahraga.
BACA JUGA:
- COVID-19 Melonjak Sangat Tinggi di Depok, Protokol Kesehatan Wajib Lagi?
- Dinkes Tangerang Imbau Warga Waspada Penyakit Penyerta Musim Hujan
Gejala Diabetes pada Anak
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil, mungkin mengompol pada anak yang terlatih menggunakan toilet
- Rasa lapar yang ekstrim
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Kelelahan
- Iritabilitas atau perubahan perilaku
- Nafas berbau buah