Inilah Sejarah Tahun Baru Masehi Yang Sedikit Orang Tahu

Sabtu 30-12-2023,22:44 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Tahun Baru Masehi disebut sebagai Tahun Baru Gregorian, adalah perayaan yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 1 Januari setiap tahunnya.

Penanggalan Masehi berasal dari sejarah penanggalan yang dipakai di Romawi Kuno dan diadopsi oleh Gereja pada abad VI Masehi.

Tahun Baru Masehi juga dirayakan untuk memperingati peristiwa Kelahiran Yesus Kristus dan sering kali diisi dengan perayaan dan upacara keagamaan.

Perayaan Tahun Baru Masehi tak hanya mempunyai makna religius, tapi juga melambangkan kesempatan untuk memulai hal-hal baru, merayakan prestasi dari tahun sebelumnya, dan membuat resolusi untuk tahun yang akan datang.

Di berbagai negara, perayaan Tahun Baru Masehi sering kali diisi dengan pesta kembang api, pawai, dan juga konser musik.

Kendati Tahun Baru Masehi dirayakan secara Internasional, setiap negara atau budaya memiliki tradisi dan cara tersendiri dalam merayakannya.

BACA JUGA:Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Agama Islam

BACA JUGA:Eco Town Sawangan Depok: Nikmati Tahun Baru dengan Goyangan Ayu Ting-ting dan Festival Kembang Api, Gratis Lho!

 

BACA JUGA:Kompak Turun Jelang Tahun Baru, Ini Rincian Harga Emas Pegadaian 30 Desember 2023

Berikut sejarah singkat tentang asal usul perayaan Tahun Baru Masehi

1. Asal Usul

Tahun Baru Masehi merupakan perayaan tahun baru yang dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Asal-usul dari perayaan ini bermula dari penanggalan yang dibuat oleh bangsa Romawi kuno sekitar tahun 45 SM yang kemudian disempurnakan oleh Paus Gregorius XIII pada 1582.

Penanggalan ini dikenal dengan istilah penanggalan Gregorian dan digunakan hingga sekarang.

Tahun Baru Masehi bermula dari perayaan Pagan yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno sebagai bagian dari festival Saturnalia. Festival ini diadakan untuk memperingati Dewa Saturnus dan berlangsung selama tujuh hari, yang dimulai dari tanggal 17 Desember.

Pada saat itu, bangsa Romawi Kuno akan merayakan perayaan dengan pesta, pemberian hadiah, dan pertunjukan teater.

Saat Paus Gregorius XIII menetapkan penanggalan Gregorian, perayaan tahun baru menjadi tetap jatuh pada tanggal 1 Januari. Perubahan ini juga sekaligus mengakhiri variasi dari penanggalan sebelumnya yang menyebabkan kebingungan dalam menentukan tanggal tahun baru.

Kategori :