JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Korea Selatan dengan tegas mengecam rilis video oleh Kedutaan Besar Israel di Seoul yang menggambarkan serangan milisi Hamas Palestina.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa produksi dan distribusi video palsu serangan Hamas di Seoul tersebut dianggap "tidak pantas."
Meskipun menilai tindakan Hamas sebagai pembunuhan dan penculikan yang tidak dapat dibenarkan, Korea Selatan menekankan bahwa penggambaran situasi keamanan di negara lain melalui video buatan Israel merupakan tindakan yang tidak diterima.
Pada Kamis, 28 Desember 23, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengeluarkan pernyataan resmi yang menuntut agar Kedutaan Besar Israel menarik video tersebut dari akun media sosialnya.
Mereka menyampaikan posisi tegas mereka kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan Israel telah mengambil tindakan untuk menghapus video tersebut sebagai respons terhadap protes Korea Selatan.
BACA JUGA:
- Karut-Marut Ekonomi Israel Imbas Perang, Bansos Dicabut hingga 31 Persen Warga Terancam Kelaparan
- Tentara Israel yang Tewas di Gaza Terus Bertambah, Netanyahu: Kami Tidak Berhenti Sampai Menang
"Kami telah menyampaikan posisi kami kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan pihak Israel telah mengambil tindakan untuk menghapus video tersebut."
Korea Selatan menegaskan bahwa meskipun kecaman terhadap tindakan Hamas, tindakan diplomatik semacam ini harus mematuhi norma dan etika internasional.
Video yang menggambarkan skenario penculikan perempuan di Seoul pada Hari Natal mengundang perhatian dan kontroversi.
Dalam caption dari unggahan video tersebut, Kedubes Israel memberikan konteks serangan teroris Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
"Pada tanggal 7 Oktober, Israel diserang oleh teroris Hamas. 1.200 pria, perempuan, dan anak-anak terbunuh, dan lebih dari 240 orang disandera di Gaza," caption dalam unggahan video Kedubes Israel.
"Bayangkan jika hal itu terjadi padamu. Apa yang akan kamu lakukan?" tulisnya di akhir caption.
BACA JUGA:
- Joe Biden dan Netanyahu Bahas Perang Gaza yang Fokus pada Tujuan dan Tahapan Operasi Militer Israel
- Sekjen PBB : Israel Menghambat Distribusi Bantuan ke Gaza
- Usai Menyerang Rumah Sakit, Zionis Israel Ubah Fasiltas Kesehatan Jadi Markas Militer
Namun, kini video tersebut tidak lagi tersedia di media sosial Kedubes Israel di Seoul.
Korea Selatan masih secara teknis berada dalam keadaan perang dengan Korea Utara setelah Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata.