Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi. Percepatan ini meliputi kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Bangunan pasar modern ini sudah memenuhi konsep Bangunan Gedung Hijau. Selain itu di pasar ini juga sudah tersedia Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang disertai pengolahan limbahnya, serta penghijauannya.
BACA JUGA:
- Jangan Sampai Tertipu, Kenali Ciri-Ciri Pewangi Oplosan yang Beredar di Pasaran
- Harga Gula Melonjak di Pasaran, Para Pedagang Mengeluh Minimnya Pemasokan
“Diharapkan pasar ini dapat meningkatkan perekonomian lokal serta menjadi daya tarik wisatawan di Kota Batu,” ujar Diana.
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern, saat ini Pasar Induk Among Tani memiliki basis sebagai Bangunan Gedung Hijau.
Adapun anggaran pembangunan pasar bersumber dari APBN tahun 2021-2023 sebesar Rp166,7 miliar. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya.
BACA JUGA:
- Daftar Merk Minyak Rambut Penghilang Uban Terbaik yang Dijual di Pasaran, Efektif Atasi Rambut Putih
- Kisah Menjual Teh Botol Sosro Di Pasaran Hingga Menjadi Merek Besar Di Indonesia
Di antaranya, rumah pompa dan GWT, rumah gardu, kantor metrologi, pos security, TPS, saluran drainase, pagar keliling, dan lansekap.
Pasar ini juga dilengkapi eskalator, tangga darurat dan jalur pejalan kaki yang ramah difabel (ramp difabel). “Kalau dibandingkan pasar lama beda jauh.
Kalau di sini bagus bersih, pengunjung lebih senang, fasilitasnya lebih memadai,” ungkap Ervin Maulidia, salah satu pedagang sembako di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.
Ia mengaku sangat senang dengan bangunan pasar baru yang lebih bagus dan bersih. Sebagai pedagang ia berharap bisa lebih ditingkatkan sarana dan prasarananya.
“Selain itu di Pasar Induk Among Tani juga perlu lebih sering diadakan even-even menarik agar pengunjungnya bisa lebih ramai lagi,” harap Ervin yang diiyakan rekan-rekannya.