RADARPENA.CO.ID - Sebagian orang tentunya banyak yang bertanya kenapa bangunan yang dibuat pada era kolonial Belanda bisa bertahan hingga ratusan tahun?
Seperti yang diketahui waktu era kolonial belanda bisa dibilang saat itu teknologi belum secanggih saat ini.
Selain bangunan, infrastruktur seperti jembatan, bendungan hingga rel kereta api termasuk stasiun pun terbilang awet dan bisa bertahan hingga 100 an tahun bahkan sampai saat ini.
Dilansir dari beberapa sumber, penggiat pelestarian Anneke Prasyanti menjabarkan kenapa bangunan peninggalan masa Pemerintahan Kolonial Belanda bisa bertahan hingga 100 tahun bahkan lebih.
Hal yang membuat bangunan Belanda awet sampai saat ini salah satunya karena mempertimbangkan material dan suhu yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Terungkapnya Sifat Asli Penipu Tiket Konser Coldplay, Miliaran Ditransfer ke Belanda Hindari Disita
BACA JUGA:Prediksi Skor Belanda Vs Irlandia Kualifikasi EURO 2024 19 November 2023 Serta Head To Head
"Kenapa bangunan Belanda bertahan lebih dari 100 tahun? Karena mereka riset dulu, material yang ada apa, suhunya bagaimana, bagaimana mengatasi suhu panas, hujan," kata Anneke di Jakarta, Kamis 14 Desember 2023.
Anneke yang pernah menempuh pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan dengan kata lain pemerintah Kolonial Belanda datang ke Tanah air dengan membawa insinyur untuk pembangunan seperti jembatan, rel kereta api dan bangunan-bangunan sembari mempertimbangkan konteks Indonesia.
"Meskipun mereka menjajah, mereka kasih alokasi anggaran yang tepat, material yang tepat, dengan durasi waktu yang tepat, makanya bangunan tidak roboh dalam waktu lima tahun. Konteksnya di situ," kata Anneke
Kendati berpegang pada pemahaman seperti itu, Anneke tak menampik dirinya mendapat cemoohan dari orang-orang saat berusaha merevitalisasi bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda karena dianggap melestarikan kolonoliasme.
"Bukan kolonialismenya yang kita lestarikan, melestarikan ilmunya karena ilmu bangunan yang dibangun oleh insinyur Belanda itu mempertimbangkan iklim Indonesia sehingga timbullah yang namanya arsitektur kolonialisme di Indonesia," jelas dia.
BACA JUGA:Sejarah Buah Sirsak Disebut Nangka Belanda, Ada Cerita di Masa Penjajahan
BACA JUGA:Prediksi Yunani Vs Belanda 17 Oktober 2023, Jadwal, Head To Head Serta Live Streaming
Anneke berpendapat pemerintah pada saat itu sudah mempertimbangkan konsep bangunan hijau atau green building.
"Berapa banyak arsitek atau kontraktor Indonesia hari ini yang tahu kondisi iklim Indonesia ketika membangun?," demikian catat dia.