JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengutuk Amerika Serikat atas penggunaan hak veto dalam pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Abbas menyatakan bahwa tindakan AS merupakan keterlibatan sebagai alat bantu Israel yang bertanggung jawab atas genosida terhadap ribuan warga Palestina di Jalur Gaza.
Pernyataan kecaman ini disampaikan oleh Abbas satu hari setelah pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB pada Sabtu 9 Desember 2023.
BACA JUGA:3 Capres Bicara Soal Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Utusan AS untuk PBB, Robert A. Wood, menjadi perwakilan dari lima negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB yang menolak resolusi gencatan senjata.
"Presiden Abbas mengkritik penggunaan hak veto oleh AS sebagai tindakan agresif dan tidak bermoral, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap nilai-nilai dan prinsip kemanusiaan," tulis laporann media Palestina, Wafa.
Laporan dari media Palestina, Wafa, menyampaikan bahwa Abbas menuntut AS untuk bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Jalur Gaza, dengan korban jiwa yang telah mencapai lebih dari 17 ribu orang sejak awal Oktober dan terus meningkat.
BACA JUGA:Anies Sentil Prabowo: Konflik di Papua Bukan soal Kekerasan Tapi Tidak Ada Keadilan!
Abbas meminta AS untuk memikul tanggung jawab terhadap tindakan kejam pasukan penjajah Israel terhadap warga Palestina, serta mengaitkannya dengan dukungan memalukan AS terhadap pendudukan dan agresi brutal Israel.
Menurut Abbas, Israel telah menjadi alat bantu AS dalam menindas etnis Palestina di Gaza.
"Palestina akan mengambil sikap tegas terhadap tindakan ini, menegaskan bahwa kebijakan AS membuatnya menjadi alat bantu dalam kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel," ujarnya.
BACA JUGA:Kuota Motor Listrik Subsidi Masih Banyak, Ini Daftar Harga di Bawah Rp 15 Juta Desember 2023
Meskipun 13 negara anggota, termasuk anggota permanen dan sementara Dewan Keamanan PBB, mendukung resolusi tersebut, AS menggunakan hak veto untuk kedua kalinya, sedangkan Inggris memilih untuk abstain.
Abbas menegaskan bahwa kebijakan AS terhadap Israel membahayakan dunia dan merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
"Saya mendesak masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan guna mencegah konflik semakin meluas, serta mencari solusi untuk mengakhiri perang genosida Israel di wilayah Palestina yang diduduki," pungkasnya.