Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu."
Setelah itu, membaca doa seperti yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa yang berbunyi:
BACA JUGA:
- Ketahui! Tata Cara Serta Bacaan Niat Sholat Tahajud dan Hukum Melaksanakannya Tanpa Tidur
- Tata Cara Sholat Hajat Lengkap Dengan Panduan, Bacaan Doa Serta Keutamaan
Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin
Artinya : "Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Sementara itu, dalam Kitab Jami' al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA bahwa ketika Nabi SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap
يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ
Ya Hayy ya Qayyum
BACA JUGA:
- Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Arab, Latin, Artinya, dan Tata Cara Pelaksanaan: Meminta Rezeki dan Ampunan
- Inilah Bacaan Do'a Yang dianjurkan Setelah Sholat Dhuha
Artinya: "Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri."
Masih dalam kitab yang sama, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW sedang risau, beliau mengucapkan,
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits
Artinya: "Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Mahamandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."
Waktu Mustajab Sholat Hajat
Ali Akbar bin Aqil mengatakan dalam bukunya berjudul Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat, sholat hajat dapat dikerjakan pada waktu siang atau malam di luar waktu yang diharamkan untuk sholat sunnah.
Menurutnya, waktu yang terbaik untuk mengerjakan sholat hajat adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berbunyi: