JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Ujian atau tes adalah tahapan yang harus dilalui oleh setiap pelajar atau siswa. Pelajar yang akan menamatkan sekolah disatu jenjang tertentu sebelumnya harus lulus dapat menjawab soal- soal tes atau ujian.
Tidak jarang hasil dari ujian tersebut atau tes yang diikuti, menjadi tolok ukur untuk menentukan seseorang tersebut bisa memasuki jenjang sekolah berikutnya. Misalnya dari level Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi favorit.
Sebagai Mahluk yang meyakini adanya Tuhan yang Mahaesa dan mampu memberikan kekuatan, kepada seseorang agar berhasil menjawab ujian dan soal - soal, manusia di syariatkan untuk senantiasa berdoa kepadaNya.
Melalui untaian doa-doa yang dibacakan, akan memberikan sugesti dan kepercayaan diri kepada seseorang sebelum memulai ujian tersebut.
Kitapun patut meyakini dan percaya bahwa semua doa-doa yang kita panjatkan akan dikabulkan, asal telah memenuhi syarar-syarat antara lain meyakini dalam hati jika doa akan dikabulkan oleh sang Maha pengabul doa
Biasanya doa-doa tersebut memiliki makna yang jelas dan singkat, mengarah kepada ketenangan hati, konsentrasi, dan fokus, kemudian meminta dimudahkan dalam menjawab soal-soal yang sedang diujikan.
Dalam dunia pendidikan khususnya , pendidikan islam banyak sekali do-doa yang bisa dibaca. Doa itu bisa bersumber dari Al-quran maupun dari hadist Nabi Muhammad SAW.
Dalam Alquran terdapat sebuah doa yang sangat terkenal. Sejarah doa ini adalah doanya dari Nabi Musa AS. Alkisah Nabi Musa mendapat perintah dari Allah untuk memberikan tausiah dan kabar akan kesesata, Firaun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Doa ini dibaca Musa, karena memang dahulu sewaktu masih bayi Nabi Musa penah mengalami suatu peristiwa saat ia memakan bara api.
Dulu Fir'aun berhasil dihasut oleh tukang-tukang sihirnya yang menceritakan bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki yang akan merebut singgasananya.
Singkat cerita Firaun mencurigai bayi Musa, yang saat itu diasuh oleh istrinya yang bernama Asiyah. lalu kemudian Firaun menjebak Musa dengan disuruh memilih antara roti dan bara api.
Sampai akhirnya bayi Musa justru memilih bara api dan langsung dimakannya. Karena itulah lidah Nabi Musa menjadi terbakar, hingga akhirnya ia membaca doa tersebut.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي , وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي , وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي , يَفْقَهُوا قَوْلِي
Robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaanii, yafqohu qoulii