JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Menurut info UNHC, pengungsi Rohingya berjumlah jutaan sedang dalam perjalanan menuju Aceh.
Sebelumnya para pengungsi Rohingya yang sudah mendarat di Aceh mulai menuai masalah di Indonesia. Tepatnya di aceh para pengungsi Rohingya mendapat penolakan dari warga Aceh.
Hal ini karena menurut penduduk Aceh berdasarkan pengalaman sebelum pengungsi Rohingya selalu menimbulkan masalah dan keonaran.
Masyarakat setempat menuding para pengungsi Rohingya kerap membuat masalah ketika sampai di daratan, seperti kabur dari penampungan dan mengeluh ketika diberi makanan.
BACA JUGA:
- Ma'ruf Amin Bikin Netizen Murka karena Buka Opsi Rohingya Ditampung ke Pulau Galang Riau
- Polres Pidie Bongkar Kasus Penyelundupan Rohingya di Aceh, 1 WNA Bangladesh Jadi Tersangka, 3 Orang Masih Buron
Jumlah imigran Rohingya yang melakukan perjalanan perahu berisiko melintasi Laut Andaman untuk melarikan diri telah melebihi tahun kemarin.
Mereka melarikan diri karena kelaparan dan keputusasaan serta banyaknya yang meningkat di kamp-kamp pengungsi Bangladesh.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal yang membawa 150 orang Rohingya mendarat di Indonesia bagian barat pada Sabtu pagi, Kantor Amnesty International di Indonesia mengatakan kepada VOA News.
Hal ini menjadikan jumlah total warga Rohingya yang melarikan diri melintasi Andaman dengan perahu menjadi 3.722 orang sepanjang tahun ini. UNHCR bahkan menerima laporan mengenai dua kapal lagi dengan total penumpang sekitar 400 orang masih terkatung-katung di Andaman.
Menjelang kedatangan pengungsi di Indonesia, kelompok bantuan dan advokasi mengatakan bahwa jumlah pengungsi tahun ini bisa atau kemungkinan besar akan terus meningkat.
Bulan Desember jatuh di tengah musim berlayar tahunan, ketika perairan relatif tenang dan sebagian besar warga Rohingya biasanya melakukan upaya tersebut.
“Kami tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada bulan Desember, tapi jika kita melihat tahun lalu, 2022, tiga bulan terakhir adalah… tersibuk,” kata juru bicara UNHCR Babar Baloch.
Hampir 1 juta etnis Rohingya, minoritas Muslim dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, kini tinggal di kamp-kamp pengungsi yang luas di Bangladesh timur. Mereka melarikan diri usai PBB sebut bahwa militer Myanmar berniat untuk melakukan genosida.
Sebagian besar dari mereka melarikan diri dengan perahu menuju Malaysia atau Indonesia karena negara mayoritas Muslim. Beberapa ratus orang tewas saat mencoba berlayar dengan kapal yang penuh sesak dan sering kali sudah tua dan reyot.
“Saya yakin akan ada lebih banyak orang dalam perjalanan pengungsi (ke Indonesia), tapi (memberikan) angka pastinya… tidak mungkin,” Chris Lewa dari Arakan Project, sebuah kelompok yang memantau dengan cermat kapal-kapal tersebut.