Hal itu sebagai upaya untuk membantu mensosialisasikan program-program Kemenkop dan UKM dan sekaligus untuk membendung berita-berita negatif.
"Kalau peserta pelatihan bisa bersuara bersama-sama maka itu bisa viral dan bisa menjadi suatu upaya untuk tetap menjaga nilai positif di Kementerian Koperasi dan UKM,” ucapnya.
Kemenkop dan UKM sebenarnya telah mengembangkan e-magazine dan e-perpus di mana para pegawai dapat memanfaatkan untuk memuat tulisan hasil karyanya.
Baik itu dalam bentuk opini, maupun siaran pers dari kegiatan unit kerja.
"Saya menjamin bagian humas itu mempunyai ruang untuk mempublikasi apa yang sudah ditulis. Tentunya ada filter dan kurasi. Di humas ada e-magazine sebagai jaminan tulisan pegawai bisa dipublikasi. Kemudian, kita juga punya perpustakaan,” terang Budi.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kemenkop dan UKM Edi Yanto menjelaskan bahwa pelatihan yang diadakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai dalam menulis artikel berita yang dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan publikasi dari kehumasan.
Ia berharap melalui pelatihan ini nantinya kegiatan-kegiatan yang di setiap unit kerja Kemenkop dan UKM bisa disampaikan dalam bentuk naskah kepada humas.
Dari situ, humas akan melihat naskah mana yang layak untuk dijadikan berita.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa filtering mana publikasi atau berita-berita dari unit kerja mana yang paling dominan. Pelatihan ini kita menyiapkan dulu pegawai. Kita latih supaya ada semangat keberanian untuk menulis. Jadi, nantinya tidak hanya bertumpu pada publikasi-publikasi yang bersumber dari humas saja atau wartawan," jelasnya.