Bahkan belakangan ini, pasukan kelompok milisi Hizbullah terlibat baku tembak sengit dengan tentara Israel yang terjadi di perbatasan Israel-Lebanon.
Dalam serangan tersebut, kedua belah pihak sama-sama mengklaim berhasil menyerang target-target yang meliputi beberapa wilayah di lintas perbatasan saat rentetan serangan masing-masing.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Berakhir, Pemukiman Gaza Kembali Menjadi Neraka, Ratusan Penduduk Palestina Tewas
BACA JUGA:Makin Menggila! Netanyahu Hentikan Perundingan Damai dengan Palestina, Israel Kembali Bombardir Gaza
Diketahui, akibat dari rentetan serangan tersebut dua anggota dari kelompok Hizbullah dan satu warga sipil tewas dalam serangan Israel di Lebanon. Hizbullah mengonfirmasi dua anggotanya yang terbunuh adalah Mohammed Mazraani dan Wajih Mshek.
Sumber Hizbullah mengatakan, Mohammed Mazraani dibunuh dirumahnya bersama dengan ibunya yang bernama Nasifa.
Namun menyangkal bahwa dia terlibat dalam pertempuran jelang kematiannya.
Akibat pertempuran yang terjadi di perbatasan Israel dan Lebanon, dikhawatirkan bisa memicu meluaskanya konflik di kawasan Timur Tengah.
Menurut PM Israel, Benjamin Netahanyu, Israel bertindak hanya berdasarkan upaya yang dilakukan Hizbullah.
Netanyahu kembali menegaskan misi Israel di Gaza yakni kemenangan total menghadapi Hamaz.
Menurut laporan sejauh ini diperkirakan sekiranya 200 orang tewas dalam serangan yang dilancarkan selama dua hari pasca kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel berakhir.
Sejak 7 Oktober, setidaknya 15.207 warga Palestina telah terbunuhi, termasuk 6.150 anak-anak.