JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Zivanka Nafisa Wongkaren atau yang akrab dipanggil Zizi merupakan lulusan termuda ITB yang baru berusia 19 tahun pada wisuda ITB pada tanggal 28 Oktober 2023 lalu.
Zivanka merupakan mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin kelas internasional yang cerdas dan berbakat di bidang akademik.
Ketertarikannya pada dunia mekatronik bermula dari kegemarannya membuat origami dan merakit mainan Lego. Dari permainan tersebut, Zivanka mengaku bisa membuat robot sendiri sesuai imajinasinya.
Ketajaman dan kecerdasan akademik Zivanka membuatnya sering kali lolos dalam program akselerasi.
Berkat kemampuannya yang luar biasa, Zizi mampu menyelesaikan pendidikan dasar (SD) dalam waktu lima tahun, yang seharusnya memakan waktu enam tahun.
Hal ini menunjukkan dedikasinya yang tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan sejak usia dini.
BACA JUGA:
- Prakiraan Cuaca BMKG 30 November 2023, Laporan BPBD Jakarta: 'Sejumlah Pintu Air Kondisi Siaga'
- Kejengkelan Megawati: 'Penguasa Saat Ini Ingin Bertindak Seperti Pemerintah Orde Baru'
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Zizi melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pertama (SMP) selama dua tahun, yang secara umum memakan waktu tiga tahun.
Prestasi akademiknya yang gemilang membuat Zizi dipercaya untuk menerapkan program akselerasi di SMA yang ia jalani. Ia berhasil menamatkan SMA dalam waktu dua tahun.
"Berbekal ilmu tersebut, aku membayangkan akan bisa membuat barang apapun yang ada di benakku. Tentunya pada usia 14 tahun, prospek pekerjaan bukanlah pertimbangan utama bagi aku. Namun, akhirnya aku menjatuhkan pilihan untuk menekuni Teknik Mesin karena bidang ini memberikan wawasan bermanfaat tentang sistem mekanika," kata Zivanka, dikutip dari laman ITB, Kamis, 30 November 2023.
Saat ini, Zizi telah menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus dengan predikat terbaik.
Riset AI dan Reinforcement Learning dalam tugas terakhirnya, Zizi membahas topik observasi mengenai penerapan Deep Reinforcement Learning (DRL) pada rekomendasi live parking untuk kendaraan self-propelled. Untuk menjalankan misinya, Zizi mendapat bantuan dari Laboratorium Dinamika, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB dan Pusat Riset Mekatronika Cerdas LIPI BRIN.
BACA JUGA:
- Kecewa! Joe Biden Minta Maaf ke Palestina dan Pimpinan Islam AS: Saya Janji Akan Berbuat Lebih Baik!
- Cek Jadwal Berangkat Kereta Api saat Masa Libur Nataru 2024, 42000 Tempat Duduk Tersedia
Ia mengaku bahwa ia belajar banyak hal terkait dunia AI dan reinforcement learning dalam berbagai teknis selama riset berlangsung.
Tugas utamanya melakukan kajian dari hasil riset terdahulu tentang DRL dan memodifikasinya serta mengimplementasikannya.