JAKARTA, RADARPERNA.CO.ID - Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis 23 November 2023 secara teknikal akan bergerak mixed dalam rentang 6.870 hingga 6.913. Adapun level tertingginya sempat terjadi pada 6.965,41 yang merupakan harga pada pembukaan pagi hari.
Setelah pada perdagangan sebelumnya berhenti di zona merah dengan indek kehilangan 54,83 poin atau beraada di level 6.906.
Pergerakan sektoral saham infrastruktur, saham barang baku, dan saham transportasi menjadi pendorong pelemahan laju IHSG, dengan terkontraksi 5,44%, 2,52% dan 1,11%.
“Pada perdagangan Rabu, 22 November 2023 IHSG ditutup turun 0,79 persen atau minus 54,83 poin di level 6.906. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.870-6.913,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 23 November 2023.
Volume perdagangan tercatat 23,53 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp8,56 triliun. Frekuensi yang terjadi sebanyak 1,02 juta kali.
Sebanyak 355 saham mengalami pelemahan dan ada 180 saham menguat. Sementara 225 saham lainnya tidak bergerak.
Ratih Mustikoningsih menyoroti sentimen yang bisa berpengaruh pada pergerakan IHSG hari ini adalah dari perilaku pasar yang sedang mencermati keputuasan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang akan berlangsung hari ini.
BACA JUGA:Rahasia Main Saham Auto Cuan, Berikut 4 Tips Pilih Saham Anti Boncos
BACA JUGA:Aplikasi Trading Legal OJK Bibit : Cara Mudah Investasi Di Pasar Saham Bagi Pemula
Ratih juga beranggapan bahwa suku bunga akan berpotensi tetap di level 6 persen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sejalan dengan sikap The Fed yang belum mempertimbangkan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat ini.
“Adapun peluncuran instrumen baru Bank Indonesia pada pekan ini, yaitu SVBI dan SUVBI dengan underlying surat berharga dalam valuta asing dapat menstabilkan nilai tukar dan mendorong investasi portofolio masuk ke pasar keuangan domestik,” imbuhnya.
Sedangkan, dari Mancanegara, Indeks konsumen yang tercermin dalam Michigan Consumer Sentiment Amerika Serikat (AS) periode November 2023 tercatat sebesar 61,3, setelah pada bulan Oktober 2023 di level 63,8, sekaligus perolehan terendah sejak Mei 2023.
Sementara, persediaan crude oil AS hingga 17 November 2023, tercatat sebesar 8,70 juta barel lebih tinggi dari persediaan di minggu sebelumnya sebesar 3,59 juta barel, pasokan yang lebih tinggi tersebut berpotensi menurunkan harga crude oil.
Adapun dari Asia, pertumbuhan ekonomi (PDB) Singapura secara tahunan pada Kuartal III-2023 tercatat tumbuh 1,1 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 0,5 persen dan tertinggi di tahun 2023.
Meski begitu, sektor manufaktur berpotensi masih melemah sejalan dengan perlambatan ekonomi global di tahun ini, namun dari sisi pariwisata yang mendukung akselerasi penerbangan dan konsumsi tetap solid.