JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Fenomena el nino diprakirakan berlangsung lebih lama dari prediksi awal, yakni akan berakhir pada April 2024.
Berlangsungnya fenomena el nino hingga April 2024 ini diprediksi oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) lantaran imbas suhu di kedalaman lautan.
"Berdasarkan prediksi model dan penilaian para ahli, terdapat kemungkinan yang sangat tinggi (sekitar 90% kemungkinan) kejadian El Nino akan berlanjut selama periode perkiraan (November 2023 hingga April 2024)," laporan dari situs WMO.
Laporan tersebut adalah hasil dari pemantauan terhadap El Nino/La Nina Southern Oscillation (ENSO), yaitu anomali suhu lautan yang berpusat di kawasan Samudera Pasifik bagian khatulistiwa tengah dan timur.
Secara rinci, menurut prakiraan terbaru Pusat Produksi Global WMO untuk Prakiraan Jangka Panjang, yakni periode November 2023 hingga Januari 2024, besar kemungkinan (90%) akan terjadi El Nino sepanjang musim dingin belahan bumi utara.
Selain itu, kemungkinan melewati zona netral ENSO (tidak ada El Nino atau La Nina) sangat rendah (10%). Saat ini, kemungkinan terjadinya La Nina adalah 0 persen.
BACA JUGA:
- Info Bansos BLT El Nino, Serta Cara Cek Daftar Penerima
- BLT Dan Bansos Dampak El Nino Akan Cair Di November Sampai Desember 2023, Cek Persyaratannya Dan Dapatkan Segera!
- El Nino Menggila! Harga Beras di Pasaran Tembus Rp18 Ribu per Kilogram
El Nino, meski dampaknya tidak konstan, tetapi hingga saat ini telah menyebabkan penurunan curah hujan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sebaliknya, La Nina menyebabkan curah hujan lebih banyak meski pada musim kemarau.
Saat ini El Nino telah memicu kemarau panjang terutama di wilayah selatan khatulistiwa Indonesia, termasuk Jawa dan Nusa Tenggara.
WMO juga memperingatkan bahwa periode El Nino ini akan berdampak signifikan di wilayah tropis setidaknya hingga Maret 2024.
“Dengan adanya bukti pemanasan di wilayah tropis Pasifik yang memiliki proporsi serupa, peristiwa ini diperkirakan akan berdampak besar dan luas terhadap iklim di sebagian besar kawasan tropis dan sekitarnya, setidaknya hingga akhir tahun 2023 dan kuartal pertama tahun 2024,” urai lembaga tersebut.
“Gangguan ini dapat berdampak signifikan terhadap masyarakat, aktivitas ekonomi, atau ekosistem alam di banyak wilayah.”
Lantas, kapan ini akan berakhir?
WMO menerangkan bahwa pelemahan El Nino secara bertahap diprediksi akan terjadi pada musim semi Belahan Bumi Utara 2024, yakni Maret hingga Juni. Hal ini berdasarkan episode hangat historis serta prakiraan jangka panjang terkini.
BACA JUGA:
- Wilayah Yang Berpotensi Hujan Menurut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
- Bangga! Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Oemar: Menjadi Kekuatan Penyatu Bangsa
- Gencar Seruan Boikot Produk Pro Israel, Danone Indonesia Beri Sumbangan ke Palestina