Mengenal Shell, Salah Satu Perusahaan Minyak dan Gas Terbesar Dunia yang Kini Berbisnis di Indonesia

Sabtu 18-11-2023,14:49 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Voser, yang merupakan warga negara Swiss, pun menjadi CEO Shell pertama yang bukan berwarga negara Inggris ataupun Belanda.

Nama dan Logo

Nama Shell berasal dari "Shell" Transport and Trading Company.

Pada tahun 1833, ayah pendiri Shell, Marcus Samuel Sr., mendirikan sebuah perusahaan importir kerang laut, untuk dijual di London. 

Saat sedang mengumpulkan spesimen kerang di Laut Kaspia pada tahun 1892, anaknya, Marcus Samuel, Jr. lalu menyadari potensi bisnis mengimpor minyak lampu ke Inggris, ia pun lalu memesan kapal tanker minyak pertama di dunia, Murex. 

Pada tahun 1907, perusahaan inipun telah memiliki beberapa kapal tanker minyak.

Logo Shell adalah salah satu simbol komersial paling familiar di dunia. 

Logo ini dikenal dengan nama "pecten", yang diambil dari nama salah satu spesies kerang, yakni Pecten maximus. 

Sementara itu, warna kuning dan merah yang digunakan, diyakini terinsipirasi dari warna bendera Spanyol, karena Shell pertama kali membangun SPBU di California, yang merupakan bekas koloni Spanyol. 

Revisi terkini dari logo Shell, didesain oleh Raymond Loewy pada tahun 1971.

Pada tahun 2005, garis miring dihapus dari nama "Royal Dutch/Shell", bersamaan dengan penggabungan dua perusahaan awal (Royal Dutch dan Shell) menjadi satu entitas.

Operasi

  • Pengelompokan Bisnis

Shell saat ini terbagi menjadi empat grup bisnis besar, yakni:

  • Upstream International – mengatur bisnis hulu Shell di luar Benua Amerika. Grup ini pun bertugas mencari dan mengekstraksi minyak mentah dan gas alam, mencairkan dan mengirim gas, serta juga mengoperasikan infrastruktur hulu yang diperlukan untuk mengirim minyak dan gas ke pasaran.
  • Upstream Americas – mengatur bisnis hulu Shell di Benua Amerika. Grup ini memiliki tugas yang sama seperti grup sebelumnya, namun juga ditambah dengan tugas untuk mengekstraksi bitumen dari pasir minyak, yang lalu diubah menjadi minyak mentah sintetis.
  • Downstream – mengatur aktivitas produksi, distribusi, dan pemasaran dari produk minyak dan kimia Shell.
  • Projects and technology – mengatur pengiriman proyek besar Shell, serta menyediakan layanan teknis dan teknologi untuk industri hulu dan hilir. Grup ini juga bertanggung jawab untuk menyediakan pengawasan terhadap kesehatan, keamanan, dan lingkungan di sekitar proyek, serta juga bertanggung jawab atas proses lelang dan kontrak Shell.

Aktivitas Minyak dan Gas

Secara tradisi, Shell adalah sebuah perusahaan yang terdesentralisasi (terutama di bisnis hilir) dengan operasi di lebih dari 100 negara. 

Di tiap-tiap negara, anak usaha Shell beroperasi dengan independensi yang cukup tinggi. 

Sementara itu, bisnis hulu Shell sangat tersentralisasi, dengan banyak arahan finansial dan tekniknya berasal dari kantor pusat Shell di Den Haag. 

Walaupun demikian, Shell tetap memiliki beberapa anak usaha di bisnis hilir, seperti di Inggris (Shell Expro, hasil joint venture dengan Exxon), Nigeria, Brunei, dan Oman.

Sementara itu, bisnis hilir Shell, termasuk juga bisnis kimianya, menghasilkan sekitar sepertiga dari seluruh pendapatan Shell dan diketahui memiliki lebih dari 40.000 SPBU dan 47 kilang minyak di seluruh dunia.

Kategori :