2. Masukkan Limbah ke Wadah Tertutup: Letakkan limbah organik ke dalam wadah tertutup dan tambahkan air secukupnya. Pastikan air menutupi limbah tapi jangan terlalu banyak agar proses fermentasi berjalan lancar.
3. Fermentasi dan Pencernaan: Biarkan campuran limbah dan air ini dalam wadah tertutup selama 2-3 minggu. Proses fermentasi ini akan memecah limbah menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi.
4. Saring dan Pemisahan: Setelah 2-3 minggu, saring campuran tersebut dengan kain kasa atau saringan untuk memisahkan cairan pupuk dari sisa limbahnya. Cairan inilah yang akan menjadi pupuk organik cair Anda.
5. Penyimpanan dan Penggunaan: Simpan pupuk organik cair ini dalam wadah yang kedap udara dan gunakan untuk menyiram tanaman setelah dicampur dengan air. Anda bisa menggunakan pupuk ini setiap 2 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan tanaman Anda.
BACA JUGA:
- Penghias Rumah Pembawa Keberuntungan, Berikut 7 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Islam
- Ada Alternatif yang Alami dan Cantik: 9 Tanaman Hias Pengusir Nyamuk
Tips Tambahan
1. Pastikan untuk tidak menyimpan pupuk organik cair terlalu lama karena bisa terjadi fermentasi berlebihan yang menyebabkan bau tak sedap.
2. Jika Anda ingin menambahkan nutrisi tambahan, coba tambahkan bubuk tulang atau sisa-sisa makanan organik lainnya ke dalam campuran limbah organik.
3. Menciptakan Kebun yang Sehat dan Subur
Dengan membuat pupuk organik cair sendiri, Anda tidak hanya merawat tanaman dengan nutrisi yang alami, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan dengan mengurangi limbah dapur yang masuk ke tempat pembuangan sampah. Yuk, mulai dari sekarang, ciptakan kebun yang sehat dan subur dengan pupuk organik cair buatan sendiri!(NA)