Mengenal Jet Hawk 209, Pesawat Tempur Buatan Indonesia: Lebih Murah dari F-16 dan KF-21Boramae!

Selasa 14-11-2023,15:00 WIB
Reporter : Verly
Editor : Reza Fahlevi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Indonesia hampir saja produksi sendiri jet tempur yang berharga tiga kali lebih murah dari F-16 dan KF-21 Boramae.

Dimasa depan Indonesia berharap mampu mengoperasikan KF-21 Boramae dan F-16 secara bersamaan. Untungnya KF-21 Boramae dan F-16 yang dipakai Indonesia buatan Lockheed Martin.

Artinya teknologi serta skema perawatan KF-21 Boramae dan F-16 tak jauh berbeda. Aspek commonality KF-21 Boramae dan F-16 akan membuat Indonesia lebih mudah mengoperasikan keduanya. Indonesia sudah sangat berpengalaman mengoperasikan F-16.

Bahkan Indonesia sudah mengoperasikan F-16 selama puluhan tahun dengan diberi fasilitas eMLU oleh Lockheed Martin. Bisa dibilang Lockheed Martin sudah sangat akrab dengan seluk beluk operasional F-16 Indonesia.

BACA JUGA:

Tak pelak jika KF-21 Boramae memakai teknologi dari Lockheed Martin, justru jadi keuntungan bagi Indonesia. Apalagi Lockheed sudah menawarkan F-16 Viper ke Indonesia. Tujuannya agar Indonesia segera mampu mengoperasikan F-35.

"Lockheed Martin adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki dua pesawat tempur generasi kelima yang beroperasi, F-22 dan F-35.

Itu berarti Lockheed Martin dapat memanfaatkan teknologi generasi kelima dari platform ini dan mengintegrasikannya kembali ke dalam F-16 Block 72 untuk Indonesia," jelas Lockheed Martin.

Indonesia juga sudah termasuk dalam rantai pasokan F-16, sehingga memudahkannya merawat dan mengoperasikan jet tempur ini.

"Dengan telah memiliki 34 unit F-16, TNI AU telah memiliki peralatan pendukung, suku cadang, dan pilot terlatih serta personel pemeliharaan F-16.

Pesawat IDAF F-16A Block 15 yang baru-baru ini ditingkatkan membawa peningkatan struktural paruh baya dan peningkatan avionik pada armada, dan sekarang jet ini akan melengkapi F-16 Block 72.

Dengan pengalaman dan infrastruktur F-16 yang sudah ada, F-16 Blok 72 akan memungkinkan transisi yang lebih lancar, efisien, dan operasi yang hemat biaya karena investasi awal telah selesai," jelasnya.

BACA JUGA:

Sementara itu KF-21 Boramae masih diambang ketidakpastian bagi Indonesia. KSP Moeldoko menjelaskan jika anggaran Indonesia bagi proyek KF-21 Boramae poco-poco.

"Keuangan negara berkehendak lain," jelas Moeldoko.

Kategori :