JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Republik Indonesia (RI) terancam menjadi negara maju, pada tahun 2045 mendatang. Prediksi ini sepertinya terdengar menakutkan Padahal tahun 2045 masih cukup panjang yakni selama 22 tahun ke depan.
Mungkin muncul pertanyaan dalam benak kita, prediksi seperti apa mengada-ada atau ada sebab ilmiah yang mendasarinya.
Padahal perjalanan Bangsa Indonesia dari waktu ke waktu sudah memperoleh beberapa kemajuan yang patut di apresiasi jika dibanding masa-masa saat awal pembangunan mulai digiatkan era 70-an.
Namun pendapat ini tidak bisa dipandang sebelah mata, jika mengacu kepada aspek pertumbuhan ekonomi domestik di Indonesia yang dirasakan kurang maksimal per tahunannya.
Syarat suatu negera naik strata dari negara berkembang (Devoloping Country) menjadi negara Maju atau (Devolope Country) adalah pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya atau tahunan harus ada di kisaran 7 sampai dengan 15 persen.
BACA JUGA:
- Terbaru 2023: Daftar Negara Bebas Visa Indonesia, Traveler Makin Punya Akses Luas!
- Gagal Jadi Negara Maju,Ternyata Ini Masalah Besar Indonesia
Indonesia ternyata masih belum mampu menyaingi negara Asia lain yang sudah lebih dulu unggul dalam soal pertumbuhan ekonomi mereka dari tahun ke tahun.
Sebut saja negara itu seperti Cina, Malaysia, Korea Selatan dan Brazil. Dikutip dari laman infobanknews.com disebutkan berdasarkan launching White Paper bertajuk LPEM bagi Indonesias: Agenda Ekonomi Masyarakat 2024-229 Indonesia belum memenuhi syarat cukup dan perlu menjadi negara berpendapatan tinggi seperti yang disebutkan di atas.
Masih dari laman itu disebutkan berdasarkan LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) berbagai faktor pemicu Indonesia terancam menjadi negara maju terlihat pada pertumbuhan ekonomi yang stagnan (tetap tidak bergerak).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada tak pernah jauh dari 5 persen. Lebih mirisnya lagi pertumbuhan kredit tidak pernah lebih dari 15 persen.
BACA JUGA:
- Berikut Harga Sembako Hari ini, Ukuran Penting dalam Mengevaluasi Stabilitas Perekonomian Negara
- Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Gubernur Rohidin: Jadilah Pribadi Mandiri dan Petarung
Padahal sektor kredit yang tumbuh tinggi mengindikasikan jika serapan ekonomi yang digunakan para pengusaha sangatlah banyak yang bisa mendorong bergeraknya sektor-sektor ekonomi yang lain.
Rasio pajak atau perbandingan pajak terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tidak pernah melampaui 11 persen dan bahkan hanya 9,9 persen dan ini cukup rendah.
Termasuk kontribusi Industri terdapat Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kian merosot hingga berada di level 18 persen dan kemiskinan ekstrem alias mereka yang benar-benar hidup dibawah garis kemiskinan ada di angka 1,7 persen dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia yang sudah mencapai sekitar 240 juta.
Pakar - pakar ekonomi menyebutkan salah satunya seperti disampaikan Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin ekonomi Indonesia yang tetap atau stagnan ini, diibaratkan seperti menabrak kaca dimanapun melangkah.