Paparan asam lambung pada esofagus secara berulang-ulang menyebabkan peradangan pada lapisan esofagus dan kerongkongan.
Berikut adalah gejala-gejala asam lambung
- Mual dan muntah
- Sensasi seperti terbakar pada bagian dada dan perut
- Kesulit Menelan
- Bau mulut
- Regurgitasi
- Seperti ada benjolan di tenggorokan
Untuk mengatasi gejala penyakit gastroesophageal reflux, konsumsilah golongan obat berikut ini: yaitu antasida, penghambat reseptor H-2 seperti simetidin, famotidine, dan ranitidine, serta penghambat pompa proton (PPI) seperti lansoprazole dan omeprazole.
BACA JUGA:
- Simak Yuk! Cara Mengatasi Mual Karena Asam Lambung Naik
- Mengenali Asam Lambung, dan Cara Mengatasinya
Selain mengonsumsi obat-obatan di atas, penting juga untuk melakukan pola hidup sehat untuk mencegah gejala penyakit gastroesophageal reflux terulang kembali.
Berikut adalah pola hidup sehat yang baik:
- Berolahraga
- Jangan merokok
- Menjaga pola tidur
- Hindari mengonsumsi alkohol, makanan pedas dan berlemak secara berlebihan
- Jangan teralu banyak mengonsumsi kopi
Cara Pengobatan
Penyakit asam lambung bisa dicegah dengan tidak langsung berbaring setelah makan, menghindari makan makanan pedas atau asam, termasuk sayuran tertentu, dan menjaga jadwal makan teratur.
Penyakit ini juga bisa dicegah dengan menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan minuman beralkohol.
Gangguan asam lambung (GERD) dapat diobati dengan obat-obatan farmasi atau obat bebas.
BACA JUGA:
- Yuk Intip Cara Untuk Meredakan Asam Lambung Kamu Tanpa Menggunakan Obat - Obatan, Simak Selengkapnya
- Kopi: Minuman yang Membawa Manfaat Bagi Kesehatan Lambung
Berikut adalah contoh obat asam lambung yang sering digunakan:
Antasida
membantu menetralkan asam lambung. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit asam lambung atau asam lambung ringan.
Penghambat reseptor H2
Penghambat reseptor H2 yang menekan produksi asam lambung. Contoh: famotidin dan simetidin.