- Rp 13.100 (Zona Perdagangan Bebas/FTZ Batam)
- Rp 12.600 (FTZ Sabang)
- Rp 13. 700 (Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 13.400 per liter (Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogyakarta, Jawa Timur)
- Rp 14.000 per liter (Sumatera Utara, Sumbar, Jambi, Sumsel, Bangka-Belitung, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sumbar Tenggara, Sulsel , Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 14.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kota Batam (FTZ), Bengkulu)
BACA JUGA:
- Kisah, Bos Perusahaan Otobus di Magetan, Jadi Tersangka Penimbunan BBM Subsidi Jenis Solar
- Usai Digrebek Bareskrim POLRI, Bos PO Tungga Jaya Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara Atas Penimbunan BBM Ilegal
Dexlite (CN 51)
- Rp 15.300 per liter (FTZ Sabang)
- Rp 16.100 per liter (FTZ Batam)
- Rp 16.950 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 17.300 per liter (Sumatera Utara, Sumbar, Jambi, Sumsel, Bangka-Belitung, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sumbar Tenggara, Sulsel , Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 17.650 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kota Batam (FTZ), Bengkulu)
Sebagai konsumen, penting untuk memantau perubahan harga bahan bakar dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
BACA JUGA:
- Pertamina Rilis Harga Baru Berlaku Per 1 September 2023 untuk 7 Jenis BBM di Indonesia
- Apa Itu BBM Pertamax Green: Bahan Bakar Hijau Calon Pengganti Pertalite
Selain itu, penerapan kebijakan yang berkelanjutan dan hemat energi dapat membantu mengurangi dampak kenaikan harga bahan bakar terhadap anggaran pribadi dan lingkungan.***