RADARPENA.CO.ID - Dalam era digital yang penuh dengan akses informasi, kita telah menyaksikan peningkatan fenomena yang dikenal sebagai "self diagnosis." Self diagnosis merujuk pada praktik seseorang mengidentifikasi atau mendiagnosis sendiri masalah kesehatan mental tanpa bantuan profesional medis.
Meskipun beberapa orang mungkin menggunakan self diagnosis sebagai alat untuk pemahaman diri, fenomena ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental.
Mengapa Orang Melakukan Self Diagnosis?
Sebagian besar orang yang terlibat dalam self diagnosis melakukannya dengan niat baik. Mereka mungkin merasa terganggu oleh gejala tertentu, seperti kecemasan atau depresi, dan mencoba untuk memahami penyebabnya. Alasan-alasan umum mengapa seseorang mungkin melakukan self diagnosis meliputi:
Akses Mudah ke Informasi: Internet memberikan akses luas ke informasi medis, termasuk gangguan mental. Orang dapat dengan mudah mencari gejala dan informasi tentang berbagai kondisi kesehatan mental.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sudahkah Kita Sadar Hak Asasi Kita?
- Kesehatan Mental: Inilah 12 Kebiasaan Jahat ke Diri Sendiri yang Wajib Kamu Stop Demi Menjaga Kewarasan
Stigma: Stigma terhadap masalah kesehatan mental masih ada di masyarakat. Beberapa orang mungkin enggan mencari bantuan profesional karena takut dicap sebagai "gila" atau "lemah."
Mereka mungkin berharap bahwa dengan self diagnosis, mereka bisa mengatasi masalah mereka tanpa harus memberi tahu orang lain.
Biaya dan Keterbatasan Akses: Banyak orang mungkin tidak memiliki akses atau dana yang cukup untuk berkonsultasi dengan seorang profesional medis. Ini dapat mendorong mereka untuk mencoba self diagnosis sebagai alternatif.
Bahaya Self Diagnosis
Meskipun niat yang baik mungkin mendasari self diagnosis, ada beberapa bahaya besar yang terkait dengannya:
BACA JUGA:
- 10 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Mental Bagi Para Remaja
- Dear Moms, Cintai Dirimu Sendiri dengan Menjaga Kesehatan Mental Demi Masa Depan Buah Hati
Kesalahan Diagnosis: Seorang individu yang mencoba mendiagnosis diri sendiri mungkin salah dalam mengidentifikasi kondisi mereka. Gejala yang terlihat serupa dengan kondisi tertentu bisa merupakan hasil dari banyak faktor yang berbeda.
Perasaan Takut dan Stres Tambahan: Self diagnosis yang tidak akurat dapat menyebabkan perasaan takut dan stres tambahan. Ketika seseorang yakin bahwa mereka menderita penyakit mental tertentu, mereka mungkin mengalami kecemasan tambahan yang tidak perlu.
Mengabaikan Kondisi Lain: Terlalu fokus pada self diagnosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang mengabaikan kondisi kesehatan mental lain yang mungkin ada. Ini dapat menghambat mereka mendapatkan perawatan yang sesuai jika memang mereka memerlukan bantuan profesional.