Letusan Gunung Semeru-Gunung Semeru atau Meru adalah sebuah gunung berapi aktif di Pulau Jawa, memiliki ketinggian 3.676 mdpl.
Gunung ini persisnya berada di 2 kabupaten di Jawa Timur, Yakni Malang dan Kabupaten Lumajang.
Gunung Semeru masuk ke dalam Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Taman Nasional Gunung Semeru merupakan pegunungan dan lembah seluas 50.273 Hektar.
Flora yang berada diwilayah Gunung semeru beragam jenisnya tetapi banyak didominir pohon cemara, Akasia,pinus dan jenis Jamuju, Gunung Semeru merupakan Gunung tertinggi di Pulau dan Jawa berada di posisi ke-4 sebagai Gunung tertinggi di Indonesia.
Sebelum Gunung Semeru, diisi oleh Gunung Rinjani di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan Ketinggian 3.762 mdpl, lalu sesudahnya ada Gunung Sanggara yang juga berada di Provinsi NTB, dengan ketinggian 3.564 mdpl.
Gunung Semeru, bentuknya seperti kerucut, sehingga disebut Gunung Kerucut Semeru. Puncaknya bernama Mahameru.
BACA JUGA:
- Di Kepulauan Indonesia Terdapat Banyak Gunung, Penjaga Keseimbangan Bumi
- Eksplorasi Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
- Mengulik Sejarah Gunung Padang Piramida, Yang Masih Menjadi Legenda Misteri Di Kalangan Masyarakat
Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominasi oleh kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong, dan edelwis putih.
Edelwis juga banyak ditemukan dilereng-lereng menuju puncak Semeru. Terdapat pula spesies bunga Anggrek endemik yang hidup disekitar Gunung Semeru bagian selatan yakni Anggrek selop.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolologi (PVMBG) melaporkan pada Jumat (22/9) sekira pukul 09.23 WIB, dari hasil pemantauan, di Gunung Semeru telah terjadi letusan Abu setinggi 700 meter. ''Masyarakat diminta waspada terutama di sektor Tenggara, ''ujar sumber PVBMG dikutip dari Republika Online.
Letusan Gunung Semeru sudah memiliki sejarah yang cukup panjang, setidaknya sejak 3 tahun terakhir Semeru menampakkkan kegarangannya.
Tetapi tahukah anda letusan yang kerap terjadi dalam aktifitas sebuah Gunung atau disebut peristiwa vukanisme.
Selain membawa dampak kerugian, jika mitigasi atau penyelematan tidak berjalan, tetapi juga membawa manfaat.
Manfaat yang yang dirasakan ialah, paska vulkanisme itu terjadi, seperti tanah yang dilalui abu vulkanis menjadi subur dan baik untuk bercocok tanam, timbulnya mata air yang mengandung poly mineral, membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar sebagai penambang pasir, hutan yang rusak akibat dari letusan akan segera tergantikan dengan pepohonan baru yang membuat suatu ekosistem baru, munculnya sumber mata air bagi pertanian peternakan dan masih banyak lagi.