Tumpek Krulut - Pada hari Sabtu, 16 September 2023, Umat Hindu di Bali merayakan Tumpek Krulut. Apa makna dan tujuan perayaan Hari Tumpek Krulut di Bali?
Berikut ini akan dijelaskan makna dan tujuan perayaan Hari Tumpek Krulut di Bali yang dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari kalender, tepatnya pada Saniscara Kliwon Krulut.
Sedangkan pada tahun ini, Tumpek Krulut dirayakan pada hari Sabtu, 16 September 2023. Berikut ini Makna dan Tujuan perayaan Tumpek Krulut di Bali.
Dilansir dari youtube news balitv, inilah makna dan tujuan dari perayaan hari Tumpek Krulut di Bali.
Makna Perayaan Hari Tumpek Krulut di Bali
Umat Hindu di Bali memiliki adat dan budaya alat musik gamelan sebagai sarana yang menampilkan tabu atau alunan suci untuk mendampingi perayaan Hari Suci Umat Hindu.
BACA JUGA:
- 10 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2023 Yang Penuh Doa, Cocok Dibagikan Untuk Keluarga Serta Orang Terdekat
- Hari Raya Nyepi, BNI Berlakukan Layanan Operasional Terbatas
Maka, gamelan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Tumpek Krulut. Tumpek Krulut juga dikenal sebagai Tumpek Lulut, di mana kata lulut dalam bahasa Bali berarti jalinan atau rangkaian.
Layaknya seperti valentine, Umat Hindu merayakan Tumpek Krulut sebagai hari cinta kasih antar sesama manusia.
Sebab, taksu yang diturunkan pada hari Tumpek Krulut dipercaya dapat menghadirkan kebahagiaan dan kasih sayang.
Perayaan Tumpek Krulut sering disebut sebagai valentine-nya umat Hindu di Bali. Selain itu, hari Tumpek Krulut sering diidentikkan dengan taksu gamelan.
Nilai Teo Estetis dalam ajaran agama Hindu berkaitan dengan estetika yang selalu beriringan dengan Satyam yang berarti kebenaran, Siwam merupakan kesucian, dan Sundaram yang berarti keindahan.
Maka dari itu Tumpek Krulut memiliki nilai Teo Estetis yakni keindahan dalam aspek teologis.
BACA JUGA:
- Hukum Merayakan dan Memberi Hadiah Ulang Tahun dalam Islam
- Melipatgandakan Keberkahan dengan Doa Hari Jumat yang Penuh Berkah
Tumpek Krulut juga berkaitan dengan aspek Ketuhanan dalam bentuk seni.