Siapakah Dia Abah Aos- Indonesia memiliki ratusan ulama sufi yang memiliki tingkat keilmuan memadai dan dikenal dekat kepada Allah SWT.
Salah satu diantara mereka adalah Abah Aos, yang merupakan ulama besar kelahiran Ciamis Jawa Barat 1 September 1944.
Beliau merupakan mursyid ke-38 dari Abah Anom Suryalaya sekaligus pendiri Ponpes Sirnarasa Ciamis.
Mursyid memiliki arti guru, yakni yang mengajarkan tentang ajaran tarekat dan membimbing murid untuk bisa dekat dengan Tuhan sang pencipta.
Tingkat keilmuan abah Aos dinilai diatas rata-rata. Banyak ulama-ulama lain di Indonesia yang berguru dan belajar kepada dia.
Abah Aos dikenal sebagai ulama yang cerdas, dengan keluasan ilmu agama yang dimilikinya para ulama Indonesia.
BACA JUGA:
Banyak menaruh hormat dan segan kepadanya. Apalagi beragam gelar disematkan kepadanya sebagai ulama yang memilih jalan sufi sebagai ladang pengabdiannya kepada Tuhannya Allah SWT dan membimbing ummat.
Sufi menurut wikipedia adalah penyebutan untuk orang-orang yang mendalami ilmu tasawuf atau ilmu tarikat.
Tarikat yang didalami oleh Abah Aos yang memiliki nama lengkap Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefullah.
Tarikat atau thorikqoh Naqsabandiyah (TQN) di Pondok Pesantren Suryalaya Ciamis Jawa Barat Indonesia.
Beliau adalah ulama kharismatik, Indonesia, Beliau beristrikan Hj Rosliani Hasnah dan sudah berhasil mendirikan
Pesantren disaat usianya masih menginjak 24 tahun. Semula nama Pesantren itu Al-Ishlah yang kelak akan berubah.
Namanya menjadi Pesantren Sirnarasa yang bertahan hingga sekarang ini yang ada Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Sejak kecil Abah Aos, yang merupakan anak pertama dari pasangan KH Ibrahim (Mama Ibrahim) dan Hj. Siti Muslihat.
Sejak kecil dari usia 13 tahun didikan agama di Pesantren sudah ia kecap. Sampai akhirnya berbagai displin ilmu dikuasainya.
Kini di usia yang sudah menginjak 67 tahun, Abah Aos yang dikenal juga aktif berceramah mengajak orang untuk kembali mengingat Allah.
BACA JUGA:Profil Serta Biodata Putri Ariani Yang Mendapatkan Golden Buzzer di America’s Got Talent
Beliau ternyata juga aktif menulis buku, menuangkan pikiran-pikirannya ke dalam bentuk tulisan dan cukup produktif.
Banyak sekali karya-karya bermutu yang berhasil ia terbitkan, baik dalam Bahasa Arab maupun dalam Bahasa Indonesia.
Karya ilmiah yang berhasil ia tulis terkhusus mengkaji bidang Tasawuf dan Thoriqoh yang merupakan bidang ia geluti sejak muda.
Diantara karya beliau yang cukup terkenal adalah Majmu'a Al-Rasail yang merupakan kumpulan kitab.
Kumpulan kitab itu dalam Bahasa Arab, yang ditulis oleh beliau antaranya Fada'il As-Suhur, As-Sunnah Al-Mardiyah Al-Kamil .
Untuk karya berbahasa Indonesia seperti Lautan tanpa tepi, Cintaku hanya Untuk-Mu, Menyambut Pencita kesucian Jiwa dan masih banyak lagi (**)