MRRH Pilih Mundur Usai Video Asusila Beredar - MRRH memilih mengundurkan diri jadi Calon Legislatif (Caleg) NTT 1 Kota kupang usai video asusilanya beredar luas di dunia maya.
Video berdurasi 19 detik itu memperlihatkan sesosok perempuan yang diduga MRRH, mengenakan Jas Partai Nasdem tertulis Calon Legislatif Nomor Urut 4, dan menjadi viral di media sosial.
Imbas video memalukan tersebut, MRRh memilih untuk mundur dari kontestasi pemilihan caleg DPRD Partai Nasdem daerah pelilihan NTT 1, Kota Kupang.
Tidak hanya mengundurkan diri dari bacaleg, MRRH diketahui mengundurkan diri dari kengurusan Partai Nasdem Kota Kupang.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Nasdem NTT, Raymundus Sau Fernandes.
Raymundus menjelaskan, sebelum partai memberikan sanksi, yang bersangkutan terlebih dahulu mengundurkan diri terhitung sejak 19 Agustus
2023 lalu.
BACA JUGA:
- Video 21 Detik Bacaleg Viral, Nama Partai Tercoreng
- Video Syur Bacaleg Nasdem Beredar, Partai Duga Rekayasa
Raymundus juga sudah mempersiapkan kader lain sebagai pengganti MRRH untuk duduk di Bacaleg DPRD dapil NTT 1 Kota Kupang.
Senada disampaikan oleh Sekretaris DPW Partai Nasdem NTT, Yusak Meok mengatakan, MRRH telah menyerahkan surat pengunduran terhitung sejak Sabtu, 19 Agustus 2023 lalu.
Yusak menolak memberikan komentar lanjut mengenai kasus ini. Ia menjelaskan baik Partai dan Pengurus tidak akan melebih-lebihkan kasus ini, karena yang bersangkutan sudah bukan merupakan kader partai.
Namun Yusak mencurigai kalau kasus ini merupakan sebuah rekayasa dan kampanye hitam sebagai upaya menurunkan citra Partai Nasdem.
Yusak tidak akan berkomentar banyak, karena MRRH sudah mengundurkan diri dan bukan sebagai kader partai asuhan Surya Paloh tersebut.
Polisi Selidiki Video Asusila Mirip MRRH
Polresta Kota Kupang mengaku belum mendapat laporan dari pihak terlibat kasus video mesum caleg Partai Nadem tersebut.
Kapolresta Kupang Kota Kombes Rishian Krisna Budiaswanto mengatakan sejauh ini belum ada laporan terkait video bugil tersebut dan merasa perlu dilakukan penyelidikan lebih jauh.