JAKARTA, RADARPENA - Setelah makan, banyak orang merasa haus dan cenderung minum sesuatu untuk meredakan dahaga.
Namun, ada kepercayaan yang beredar bahwa minum langsung setelah makan dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Artikel ini akan mengulas mitos dan fakta terkait bahaya minum langsung setelah makan dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang praktik ini.
Mitos yang Beredar
1. Gangguan Pencernaan:
Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa minum setelah makan bisa mengganggu proses pencernaan. Beberapa klaim menyebutkan bahwa minuman dapat "mencuci" enzim pencernaan dan memperlambat pencernaan makanan.
2. Peningkatan Berat Badan:
Beberapa orang beranggapan bahwa minum setelah makan dapat memicu peningkatan berat badan, karena diyakini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dan membuat makanan lebih sulit dicerna.
Fakta Medis yang Perlu Dipertimbangkan
1. Pencernaan:
Secara umum, minum setelah makan sebenarnya tidak memiliki dampak signifikan pada proses pencernaan. Tubuh memiliki sistem pencernaan yang kompleks, dan minuman yang diminum tidak akan sepenuhnya "mencuci" enzim pencernaan yang diperlukan untuk mencerna makanan.
2. Penyerapan Nutrisi:
Tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa minum setelah makan secara langsung mempengaruhi penyerapan nutrisi. Proses penyerapan nutrisi terjadi dalam sistem pencernaan yang berbeda dari jalur cairan.
3. Peningkatan Berat Badan:
Berat badan dipengaruhi oleh perbedaan antara asupan kalori dan pembakaran kalori. Minum setelah makan tidak akan secara signifikan memicu peningkatan berat badan jika total asupan kalori tetap terjaga dan aktivitas fisik teratur dilakukan.