JAKARTA, RADARPENA - Kebanyakan orang hanya mengenal kepribadian ekstrovert dan introvert , padahal ada juga kepribadian yang dikenal dengan sebutan ambivert.
Lalu, apa sebenarnya Ambivert itu ?
Kepribadian ambivert disebut-sebut adalah campuran dari intorvert dan ekstrovert.
Istilah kepribadian introvert dan ekstrovert pertama kali digagas tahun 1900-an oleh psikiater Swiss Carl G. Jung. Seorang yang punya kepribadian introvert, cenderung lebih suka menyendiri . Sementara, orang dengan kepribadian ekstrovert digambarkan lebih suka bersosialisasi dengan orang lain alias easygoing .
Ambivert adalah kepribadian yang bisa mengarah pada ekstrovert maupun introvert, tergantung dengan situasi yang dihadapi. Seseorang dengan kepribadian ini biasanya mudah berbaur layaknya seorang ekstrovert, tetapi juga pintar untuk menyendiri dan tidak berbicara banyak seperti introvert.
Tetapi kepribadian ambivert memiliki ciri – ciri tertentu, antara lain :
- Dapat Menjadi Penyendiri Sekaligus Bersosialisasi
Salah satu tanda kepribadian ambivert adalah pandai bersosialiasi tapi juga suka menyendiri di situasi-situasi tertentu. Mereka dapat dengan luwes berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya, tapi juga suka menyendiri di waktu-waktu tertentu jika mereka memang membutuhkan.
Pendengar sekaligus pembicara yang baik
Suka membicarakan hal ini dan itu biasanya menjadi ciri dari seorang yang esktrovert. Sebaliknya, seorang yang introvert cenderung pemalu, meskipun introvert berbeda dengan pemalu. Lantas, seperti apa orang dengan karakter ambivert? Nah, orang yang ambivert ternyata bisa saja pendengar sekaligus pembicara yang baik.
Jika dirinya memang butuh mengemukakan pendapat, ia tidak malu untuk mengutarakannya. Di lain sisi, ia juga bisa menjadi pendengar yang baik jika memang situasinya mengharuskan.
Empati sendiri adalah memahami apa yang dirasaka orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, sekaligus bisa membayangkan diri di posisi orang tersebut.
Orang dengan empati yang tinggi biasanya peduli terhadap orang lain dan pandai memahami perasaan orang lain. Empati yang tinggi juga membuat mereka jadi pendengar yang baik. Oleh karena itulah, orang dengan kepribadian ini biasanya sering dijadikan tempat untuk menuangkan keluh kesah.
Kelebihan seorang ambivert
- Memiliki hubungan yang lebih sehat dan stabil
- Mempunyai sistem manajemen yang baik
- Dapat membaca situasi yang dihadapi dengan baik
Kekurangan seorang ambivert
Orang yang punya kepribadian ambivert, dianggap lebih fleksibel karena bisa menempatkan diri menjadi seorang introvert sekaligus ekstrovert. Akan tetapi, tanpa disadari menjadi seorang ambivert juga memiliki tekanan esktra dan ini adalah kekurangan dari kepribadian ini.
Tekanan ekstra ini ada karena mereka berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam menempatkan diri pada semua situasi, sehingga kadang membuat orang dengan kepribadian ini merasa "lelah".*** (dms)