JAKARTA, RADARPENA - Eceng gondok atau bernama lain Eichornia crassipes adalah gulma air yang sering dianggap merusak lingkungan. Eceng gondok disebutkan hanya menimbulkan kerugian dan masalah terhadap lingkungan.
Pasalnya eceng gondok atau Pontederia crassipes ( sebelumnya Eichhornia crassipes) merupakan gulma air tawar yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman yang satu ini dapat tumbuh beberapa inci hingga lebih dari tiga kaki.
Eceng gondok memiliki bunga berwarna lavender atau lilac, daunnya bulat dan kasar serta melekat pada batang sepon. Tanaman ini juga mengambang di air. Lebih lanjut eceng gondok sebenarnya memiliki banyak dampak negatif.
Hal ini karena eceng gondok dapat menutupi permukaan air, menurunkan nilai estetika, dan sulit untuk dikendalikan. Padahal, pemanfaatan eceng gondok belum dilakukan secara maksimal.
BACA JUGA:Manfaat Kulit Jeruk Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui
Bentuk eceng gondok sangat mudah untuk dikenali, yaitu hidup mengapung di permukaan air dan memiliki akar serabut seperti rambut, eceng gondok mampu tumbuh dan berkembang biak dengan sangat cepat.
Eceng gondok juga mampu beradaptasi pada hampir semua situasi, seperti bertahan pada kondisi air yang ekstrem.
Selain itu, eceng gondok juga dapat bertahan dari berbagai jenis zat kimia berbahaya yang terkandung dalam air.
BACA JUGA:Manfaat Wortel Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Untuk Diet
Lantas, sebenarnya apa saja manfaat eceng gondok? Ternyata, eceng gondok dapat bermanfaat untuk ikan, kesehatan, dan juga bagi manusia secara keseluruhan.
Simak ulasan artikel berikut ini untuk mengetahui manfaat eceng gondok.
1. Produksi Kompos
Manfaat eceng gondok dapat diperoleh dengan mengolahnya menjasi pupuk hayati. Adanya nitrogen dan fosfor pada akar tanaman eceng gondok menjadikannya bahan baku yang cocok untuk pembuatan kompos.
BACA JUGA:Menyelami Manfaat Gula Aren yang Manis dan Sehat
Cabi.org juga menyebutkan bahwa manfaat eceng gondok dapat diketahui dari eceng gondok yang dapat digunakan sebagai mulsa,untuk kompos, bahan batu bata bakar, kertas atau papan, menghasilkan gas metana untuk menghilangkan nutrisi dan bahan kimia beracun di air. Lebih lanjut lagi disebutkan bahwa sistem pengomposan dalam skala yang tidak kecil dengan menggunakan eceng gondok sebagai bahan baku utama mencapai suhu yang cukup tinggi untuk menonaktifkan benih dan propagul lainnya dan dengan begitu eceng gondok dapat dikomposkan tanpa potensi bahaya peyebaran.