Cerita Horor Nyata! Bukan Sekadar Warisan, Teror Perewangan di Rumah Tua Nenek

Cerita Horor Nyata! Bukan Sekadar Warisan, Teror Perewangan di Rumah Tua Nenek-ilustrasi-Pinterest
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Di banyak kebudayaan, mewarisi rumah nenek adalah sebuah anugerah.
Sebuah tempat penuh kenangan manis, aroma masakan khas, dan kehangatan masa kecil.
Namun bagi Rian dan keluarganya, rumah peninggalan sang nenek di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bukanlah anugerah, melainkan sebuah warisan terkutuk yang membuka tabir rahasia tergelap keluarga mereka.
Ini adalah kisah nyata tentang "perewangan", sosok tak kasat mata yang turut diwariskan bersama harta benda.
BACA JUGA:Kisah Nyata! Uji Nyali di Rumah Iblis Jawa Tengah Berujung Meninggal, Jangan Pernah Coba-Coba Ganggu
Awal Mula Perewangan dan Kejanggalan di Rumah Warisan Nenek
Semua bermula setahun setelah Nenek Sari berpulang di usianya yang ke-80. Rian, bersama istrinya, Sarah, dan putri mereka yang berusia 6 tahun, Maya, memutuskan untuk pindah ke rumah besar nan kuno itu.
Awalnya, keputusan itu terasa sangat tepat, sebab rumah itu sangat luas dan asri, dengan kebun mangga yang selalu berbuah lebat persis seperti dalam ingatan Rian.
Nenek Sari semasa hidupnya memang dikenal sebagai sosok yang "bertangan dingin". Usaha katering kecil-kecilan yang ia rintis dari dapur rumah itu selalu laris manis, memungkinkannya hidup lebih dari cukup.
Kejanggalan pertama dirasakan oleh Sarah. Setiap menjelang magrib, ia sering mencium aroma kembang melati yang pekat di area paviliun belakang, padahal tidak ada satu pun tanaman melati di sana.
Rian menepisnya sebagai halusinasi atau mungkin bawaan dari kebun tetangga. Namun, teror sesungguhnya dimulai pada malam Jumat Kliwon pertama mereka di rumah itu.
Sekitar pukul dua dini hari, Rian terbangun oleh suara aneh. Suara seperti seseorang sedang menumbuk sesuatu di lesung batu tua milik nenek yang tersimpan di gudang belakang. "Tuk... tuk... tuk..." Iramanya konstan dan pelan. Dengan rasa penasaran bercampur takut, ia mengintip dari jendela kamar. Gudang itu gelap gulita, namun suara itu terdengar begitu nyata, seolah ada seseorang di dalamnya.
Kejadian aneh tak berhenti di situ, ketika Maya, putri mereka, mulai berbicara sendiri di kamarnya. Saat ditanya, ia dengan polos menjawab sedang bermain dengan "Mbah Putri yang baik, tapi tangannya panjang sekali."
Deskripsi Maya membuat bulu kuduk Rian dan Sarah berdiri. Nenek Sari memang penyayang, tapi deskripsi "tangan yang panjang" terasa ganjil dan mengerikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: